Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan featured

Choirul Huda di Mata Media Internasional

16 Oktober 2017   08:00 Diperbarui: 15 Oktober 2019   10:55 2700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat Jalan Legend (sbr : Persela Twitter)

"Dia tidak pernah membuat keributan tentang apapun, dia menyukai apa yang dia lakukan tapi melakukannya dengan cara yang sangat sederhana."- BBC

Kiper sekaligus kapten Persela Lamongan, Choirul Huda meninggal setelah terlibat insiden benturan dalam lanjutan pertandingan Liga 1 Indonesia antara Persela melawan Semen Padang. Satu menit sebelum turun minum, Choirul berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodriguez.

Choirul yang  berusaha maju untuk menutup pergerakan dari striker Semen Padang, Marcel Sacramento, tidak sanggup menghindari benturan dengan lutut rekan setimnya itu. Masih sempat berlutut sambil menahan sakit di bagian dada, Choirul akhirnya terjerembab tak sadarkan diri.

"Saya sama sekali tidak mengenai Choirul Huda, tapi pinggang dan lutut  Ramon yg langsung berbenturan dengan rusuk Huda," ujar Marcel Sacramento.

Sempat dilarikan ke RSUD Sugiri Lamongan, akhirnya Choirul Huda dinyatakan meninggal dunia.

Meninggalnya Choirul Huda ternyata tidak saja menjadi berita yang mencuri perhatian di Indonesia saja, tetapi juga mencuri perhatian dari media online Internasional. Mulai dari The Sun, The Guardian, BBC dan ESPN memberitakan meninggalnya Choirul Huda dengan headline yang cukup mencolok.

"KEEPER TRAGEDY", begitu media asal Inggris, The Sun menuliskan tentang insiden berujung kematian ini.  The Sun memberikan potongan-potongan foto detik-detik benturan yang menimpa kiper berusia 38 tahun ini beserta kronologisnya  hingga akhirnya tak sadarkan diri dan meninggal.

Sedangkan, The Guardian, memberikan foto bertajuk SELAMAT JALAN CAP dari Twitter Persela Lamonga ketika memberitakan kabar sedih ini. The Guardian juga lebih banyak menyorot tentang laporan analisa medis dari RS Dr Soegiri.

"CHEST TRAUMA, HEAD TRAUMA AND NECK TRAUMA". "Dampak benturan pada dada dan rahang bawah mengakibatkan trauma dada, trauma kepala dan trauma leher" ungkap The Guardian mengenai apa yang terjadi kepada pemain yang telah bermain lebih dari 500 kali bersama Persela sejak tahun 1999.

BBC memberikan sedikit sentuhan emosional di akhir berita mereka, khususnya dari wawancara terakhir antara penulis asal Inggris, Anthony Sutton. Anthony Sutton pernah menuliskan buku tentang sepak bola Indonesia berjudul 'Sepakbola : The Indonesian Way of Life". Beberapa bulan lalu Sutton semapat melakukan wawancara singkat dengan almarhum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun