Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pernyataan Privasi di Facebook Itu Hoax

27 Maret 2017   13:46 Diperbarui: 4 April 2017   16:16 5816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harus lebih kritis agar tidak termakan Hoax/ Sumber :Cyberwarzone

Informasi ini menjadi sangat mencurigakan karena postingan ini mengutip statuta Roma sebagai landasan hukum. Padahal statuta Roma adalah peraturan hukum dari Mahkamah Internasional yang bicara tentang kejahatan perang dan genosida (pembunuhan masal. Hubungannya dengan privasi di Facebook?. Sesuatu yang tidak masuk akal kan?.

Hal yang tidak masuk akal berikutnya adalah bagaimana bisa,saat kita mendaftar diri sebagai pengguna Facebook dan telah menyetujui segala ketentuan dan hukum yang diatur di Facebook, kita dapat membatalkannya hanya dengan sebuah postingan sederhana. Copy  Paste pula lalu dilarang di share. Hmm.

Tetapi jikalau kita jadi korbannya, dapat dikatakan masih dalam kewajaran. Layaknya virus, Hoax ini menyebar dengan begitu cepatnya sejak tahun 2012 hingga 2015. Malah, untuk mengatasi hoax viral ini, Facebook pada akhirnya memberikan penjelasan resmi tentang hoax itu pada tahun 2016 sebagai berikut.

Pernyataan resmi FB tentang Hoax ini/ Sumber : FB
Pernyataan resmi FB tentang Hoax ini/ Sumber : FB
 “Anda mungkin sudah melihat kiriman yang meminta Anda untuk menyalin dan menempel pemberitahuan untuk mempertahankan kontrol atas hal yang Anda bagikan di Facebook.

 Jangan percaya itu. Ketentuan kami sangat jelas: Anda memiliki semua konten dan informasi yang Anda kirimkan di Facebook, dan Anda dapat mengontrol bagaimana kiriman tersebut dibagikan melalui privasi dan pengaturan aplikasi. Seperti itu cara kerjanya, dan belum berubah” – Facebook

Pernyataan resmi Facebook ini sekaligus mengingatkan kepada kita bahwa mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan itu tergantung dari cara kita menggunakan dan mengontrol setiap postingan kita di Facebook.

Sebagai contoh, kita dapat mengatur bagaimana wajah dinding kronologi Facebook kita jika dilihat oleh orang asing atau orang yang tidak kita kenal. Caranya mengklik nama Facebook kita, lalu klik 3 titik di samping “View Activity Log" lalu pilih "View As...". Malahan kita dapat mengatur bagaimana orang-orang tertentu melihat dinding kronologi Facebook kita.

Mengatur Bagaimana tampilan Wall kita/ Sumber : FB
Mengatur Bagaimana tampilan Wall kita/ Sumber : FB
Selain itu, kita juga dapat mengatur agar setiap postingan kita bersifat pribadi.  Caranya masuk ke pengaturan melalui tab bantuan cepat (simbol tanda tanya) lalu klik privasi di bagian kiri dan kita dapat mengatur bagaimana sifat postingan kita.

Mulai dari siapa yang dapat melihat postingan kita, siapa yang dapat menghubungi kita hingga siapa yang dapat mencari kita di facebook melalui email pribadi. Semua dapat diatur.

Cara Menemukan Tab Privasi / Sumber : FB
Cara Menemukan Tab Privasi / Sumber : FB
Hal yang tak kalah penting adalah mengatur permintaan menyetujui ketika kita di-tag dalam sebuah postingan. Caranya sama seperti melihat privasi, tetapi sekarang kita mengklik “Timeline and Tagging” atau dalam Facebook berbahasa Indonesia, "Kronologi dan Penandaan".

Di tab tersebut, kita dapat mengatur siapa yang boleh mengirim ke kronologi atau dinding kita, siapa yang dapat melihat hal-hal di kronologi kita hingga mengelola tag yang ditujukan pada kita. Ada juga pengaturan mengenai pemblokiran dan sebagainya. Semuanya sudah lengkap dan jelas jika kita mengetahuinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun