Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Anggapan Keliru Atas Faktor Aliran Investasi

27 Oktober 2016   18:27 Diperbarui: 29 Oktober 2016   00:44 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : http://www.forbes.com/sites/kenrapoza/2015/03/06/the-best-countries-for-your-investment/#626af42f1e12

Peraga-2 menunjukkan aliran dana dari G20, terutama European Union, Japan, dan USA sejak 2015 Q3 hingga 2016 Q1 meningkat. Hal ini sejalan dengan kebijakan moneter Zero Lower Bound (suku bunga sangat rendah mendekati 0) yang diberlakukan European Central Bank (melalui Asset Purchase Programme) dan Bank of Japan. Kondisi serupa terjadi pasca Krisis Keuangan 2008 saat The Fed US memberlakukan kebijakan Quantitative Easing.

Memperhatikan aliran dana investasi yang masuk, India mengalami trend naik; sementara Brazil, Turki, Afrika Selatan dan Indonesia turun. Merujuk pada Peraga-1, dapat disimpulkan bahwa aliran masuk dana investasi tidak bergantung pada peringkat, indeks, serta rating. 

Faktor pada keputusan FDI berdasarkan kajian UNCTAD (World Investment Report 2016) diberikan pada Peraga-3.

Faktor FDI - disusun Arnold M.
Faktor FDI - disusun Arnold M.
Dengan merujuk pada Peraga-3, faktor Makroekonomi dan Kebijakan, perlu segera diwujudkan keikutsertaan Indonesia dalam TPP (lihat : TPP Memang TOP); juga upaya reformasi pajak (Lihat : Reformasi Pajak Menuju Ekonomi Digital) yang sejalan dengan harapan korporasi. Pada sisi penghambat, faktor utang pemerintah bukan masalah jika diukur dari rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto, demikian juga volatilitas nilai tukar (lihat : Benarkah Perekonomian Indonesia Masih Jauh Lebih Baik?). Faktor keamanan dan ancaman teroris serta kejahatan siber sudah menjadi prioritas pemerintah untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penanaman modal asing.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, sudah selayaknya dilakukan upaya gencar untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan kondisi sesungguhnya kepada para pengambil keputusan investasi; juga sektor pilihan terutama infrastruktur. Paket investasi infrastruktur yang disampaikan kepada calon penanam modal, selayaknya sudah lengkap dan berkualitas termasuk pada prakiraan imbalan, penjaminan, dan kepastian dalam kebijakan investasi di Indonesia.

Arnold Mamesah - 27 Oktober 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun