Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Benarkah Perekonomian Indonesia Masih Jauh Lebih Baik?

26 Oktober 2016   15:21 Diperbarui: 27 Oktober 2016   12:04 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Mungkin tidak banyak yang memahami indikator ini khususnya dalam hal utang; sehingga sering muncul retorika anti utang. 

Dengan kondisi yang sudah dicapai selama dua tahun pemerintahan Jokowi-JK, dan demi mendorong pertumbuhan maka sudah selayaknya strategi stimulus perekonomian ditunjang dengan upaya ekspansi pembangunan khususnya pada sektor infrastruktur yang mempersiapkan dukungan bagi pengembangan sektor industri.

Ancaman Kecoak The Fed

Ancaman kenaikan suku bunga acuan The Fed (Fed Fund Rate) selalu muncul; diprakirakan terjadi pada Desember 2016 dengan kenaikan 25-50 basis poin. Kenaikan suku bunga acuan tersebut akan menyebabkan USD menguat baik terhadap mata uang utama (Euro, JPY, GBP, dan CNY) juga terhadap mata uang negara mitra dagang US termasuk Indonesia. Tetapi merujuk pada Desember 2015 saat kenaikan suku bunga acuan, yang terjadi justru trend apresiasi IDR.

Dampak apresiasi atau penguatan pada perekonomian US dapat dilihat pada Peraga-3.

Sumber Informasi : FRED - The Fed St. Louis Economic Research
Sumber Informasi : FRED - The Fed St. Louis Economic Research
Peraga-3 menunjukkan trend penguatan USD (berdasarkan Trade Weighted Currency Exchange) akan berimplikasi pada peningkatan defisit perdagangan US. Kondisi ini mengancam kinerja dan pertumbuhan korporasi US yang selanjutnya menekan pertumbuhan pendapatan tenaga kerja.

Salah satu cara pandang The Fed dalam pertimbangan kenaikan suku bunga acuan adalah indikator NAIRU (Non Accelerated Inflation Rate of Unemployment). Tingkat inflasi yang diharapkan adalah 2% dengan tingkat unemployment (pengangguran) pada 5%. Pada September 2016 tingkat unemployment US pada kisaran 5%.

Gambaran inflasi dan tingkat pertumbuhan pendapatan tenaga kerja US diberikan pada Peraga-4.

Sumber Informasi : FRED - The Fed St. Louis Economic Research (dengan pengolahan)
Sumber Informasi : FRED - The Fed St. Louis Economic Research (dengan pengolahan)
Berdasarkan Peraga-3, trend USD mengalami apresiasi, tingkat inflasi tahunan sudah berada di atas 2% dan peningkatan pendapatan juga di atas 2,5%. Jika tingkat inflasi tetap berada di atas 2% dan pendapatan tenaga kerja tetap meningkat maka besar peluangnya terjadi kenaikan suku bunga acuan The Fed pada Desember 2016.

Secara umum ada 3 (tiga) isu global yang menimbulkan gejolak pada pertumbuhan perekonomian Indonesia yaitu kenaikan suku bunga The Fed, penurunan pertumbuhan ekonomi China, dan deflasi komoditas global. Dalam artikel : Trisula Ancaman Perekonomian Indonesia. ditunjukkan bahwa pengaruh ancaman tersebut tidak besar bahkan minor.

Tulisan ini bukan menguji atau membantah kinerja perekonomian, tetapi memberikan gambaran objektif berdasarkan data dan fakta namun tetap kritis serta berpikir jernih!

Arnold Mamesah - 26 Oktober 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun