Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fokus Infrastruktur Domestik

20 Agustus 2016   00:52 Diperbarui: 20 Agustus 2016   17:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : http://bfinews.com/news/2016-03-21_hambatan_infrastruktur_dan_desentralisasi_transportasi_udara

1. Tekanan pertumbuhan global memang menekan nilai ekspor; secara umum Indonesia masih menikmati surplus seperti dengan US dan EU serta Negara Asia Timur; tetapi defisit dengan China sangat berarti.

2. Membandingkan data impor yang bersumber dari negara tujuan (US dan EU) dengan data ekspor, ada perbedaan. Hal ini mengindikasikan bahwa ekspor ke US dan Euro sebagian dilakukan melalui "third party" atau negara ketiga misalnya melalui Singapura.

3. Kondisi surplus memang melegakan, tetapi pada sisi lain mengindikasikan impor barang modal (untuk investasi produksi dan infrastruktur) belum mengalir masuk. Hal ini mencemaskan karena menunjukkan kegiatan investasi (asing dan domestik) belum meningkat secara berarti. 

Potret Finansial Domestik

Dengan kondisi surplus perdagangan dan tingkat inflasi yang terkendali serta meredanya tekanan USD Strong, nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap mata yang utama khususnya USD menunjukkan apresiasi (meningkat) dan stabil. Gambaran nilai tukar (langsung), Real Effective Exchange Rate Index (REER Index), dan posisi cadangan devisa diberikan pada Peraga-6 

Forex Reserve Exchange Rate REER Index - prepared by Arnold M
Forex Reserve Exchange Rate REER Index - prepared by Arnold M
Sumber Informasi : Bank Indonesia - Indikator Moneter dan Kalkulator Kurs; Bank for International Settlement : Real Effective Exchange Rate

Peraga-6 menunjukkan rerata bulanan nilai tukar IDR-USD (bar kuning) sejak Maret hingga Juni 2016 pada besaran di bawah IDR 13.400, bahkan Juli 2016 pada IDR 13.100. Angka nilai tukar ini lebih rendah dibandingkan target APBNP-2016 yang besarnya IDR 13.500. Indeks REER (garis putus merah) selama 2016 stabil dan selanjutnya naik pada Juni dan Juli 2016. 

Hal ini mengindikasikan kondisi inflasi rendah terkendali dan perdagangan global tidak dalam tekanan defisit. Pada sisi lain, posisi cadangan devisa (garis biru) meningkat pesat sejak Mei hingga 2016. Ini menunjukkan aliran dana yang masuk dari luar (eksternal) tetapi lebih banyak dalam bentuk investasi porto folio (FPI : Foreign Portfolio Investment); dibiakkan pada pasar saham dan pasar modal. Kondisi FPI ini memberikan dampak pada penguatan nilai tukar IDR tetapi pada sisi lain rentan dan menimbulkan gejolak saat terjadi aliran dana keluar (capital flight) secara mendadak.

Potret Investasi, Income, dan Infrastruktur

Gambaran investasi dan pendapatan (income) domestik diberikan pada Peraga-7.

Saving and Credit Domestic Indonesia - prepared by Arnold M
Saving and Credit Domestic Indonesia - prepared by Arnold M
Sumber Informasi : Bank Indonesia - SEKI Moneter (dengan pengolahan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun