Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pesona Inflasi dan Kurs

3 Mei 2016   16:35 Diperbarui: 18 Mei 2016   11:24 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peraga-2 : US Trade Weighted Currency Index

Sumber Informasi : Federal Reserve - St. Louis (Economic Research Research)

Terhadap mata uang utama (Euro, GBP, Yen) dan mitra dagang lain (termasuk Indonesia), tren indeks USD turun sejak awal 2016. Hal ini diupayakan US untuk menekan defisit perdagangan yang terus meningkat.

Faktor "Capital Flight" China tidak lepas dari tren turun pertumbuhan ekonomi dan transformasi yang terjadi dalam perekonomian China (Lihat artikel : Mitos Cadangan Devisa dan Efek China). Sementara upaya European Central Bank untuk meningkatkan pertumbuhan area Euro dilakukan dengan program Asset Purchase Program (Quantitative Easing). Limpahan dana ex Capital Flight China dan QE ECB menimbulkan fenomena "Glut of Fund" alias pasokan dana pada pasar finansial global. Dalam situasi demikian, Indonesia yang trend pertumbuhan ekonominya naik menjadi target yang menjanjikan imbalan. Perilaku "Glut of Fund" ini sifatnya jangka pendek dan "easy come and easy go", berbiak pada pasar saham dan pasar uang (investasi portifolio); bukan dalam bentuk investasi jangka panjang yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Pesona Rupiah

Melihat kinerja IDR akan lebih lengkap jika membandingkan indeks REER dengan negara lainnya yang setara seperti pada Peraga-3.

[caption caption="Prepared by Arnold M."]

Peraga-3 : Kinerja Mata Uang Berdasarkan Indeks

Sumber Informasi : BIS - REER (lihat Peraga-1).

Ada sebuah kebetulan pada mata uang negara-negara yang bersepakat dalam kebersamaan BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa); semua diawali huruf "R" yang secara berurutan : Real, Rubel, Rupee, Renminbi, Rand). Dilengkapi dengan mata uang Philipine - Peso, Thailand - Baht, Turkey - Lira.

Dari trend index, Rupiah meningkat; jika indeks Maret 2016 dibandingkan dengan indeks Maret 2015 dan indeks Desember 2015 menunjukkan kenaikan masing-masing 1% dan 3%. Dibandingkan mata uang yang lain tidak bisa disangkal kinerja Rupiah mempesona. Tetapi mengatakan "Rupiah Tahan Banting" tentu terlalu gegabah dan tetap waspada.

Rentang waktu (time horizon) dalam kajian ini hanya satu tahun tetapi dari catatan inflasi, nilai tukar, dan indeks mata uang, memberikan indikasi positif untuk optimistik. Bukan seperti menapaki langkah permainan ular tangga yang naik namun seketika turun atau sebaliknya; dan sering disebut gonjang-ganjing !

 

Arnold Mamesah - Laskar Initiatives

3 Mei 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun