Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Moneter Ketat Bagai Monster Masa Depan

8 Desember 2015   11:11 Diperbarui: 8 Desember 2015   11:34 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan BI Rate 7,5% dan nilai tukar IDR terdepresiasi pertumbuhan perekonomian untuk sementara dapat dipulihkan. Tetapi tanpa investasi sulit berharap akan terjadi pertumbuhan pesat yang berkelanjutan.

Perekonomian global menghadapi kondisi penurunan permintaan, spiral deflasi dan jebakan likuiditas khususnya pada negara besar misalnya Euro Area, US, Jepang, serta China yang mengandalkan ekspor pada pasar global.

Sementara perekonomian Indonesia masih dapat bertumbuh dengan mengandalkan pasar konsumsi dan investasi domestik. Perlu terobosan pada sisi moneter melalui Easy Money Policy dan penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan dunia usaha. Depresiasi nilai tukar bukan hal yang luar biasa dan target inflasi tidak selalu harus mengekang. Inflasi diperlukan untuk mendorong pertumbuhan dunia usaha namun sebaliknya pemulihan dampak deflasi (penurunan harga secara berkepanjangan) membutuhkan upaya yang besar.

Terobosan kebijakan memang beresiko tetapi terlalu prudent atau berhati-hati dalam kebijakan moneter akan menjadi monster bagi pertumbuhan perekonomian yang akhirnya berbuah masa depan suram alias madesu.

Silakan dipilih !!!

 

Arnold Mamesah - Laskar Initiatives

Awal Pekan Kedua Desember 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun