Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Bayar Utang Bikin Resesi

10 Juli 2015   06:34 Diperbarui: 10 Juli 2015   06:34 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi pengurangan investasi dalam USD ataupun IDR dapat dilihat pada grafik berikut dan mulai terjadi pada 2013.

Catatan. Besaran Utang USD Juta dan IDR Miliar.

Kondisi yang terjadi pada korporasi dan dunia usaha yang mengetatkan belanja akan berdampak tularan pada masyarakat yang terimbas menurunkan minat belanja akibat turunnya pendapatan. Tindakan korporasi melakukan pengetatan belanja dan tidak melakukan investasi (yang selanjutnya akan mengurangi pendapatan), akan diikuti masyarakat menurunkan konsumsi. Jika keadaan ini terjadi bersamaan, secara agregasi dan berkelanjutan akan melemahkan permintaan (aggregate demand) serta selanjutnya akan menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang menimbulkan Resesi.

Utang dan Pertumbuhan Perekonomian

Sering kali muncul pemahaman yang sesat terhadap utang bahkan pada masa lalu ada pernyataan bahwa “Pemerintah Tak Mau Cari Utang Baru dan Membebani Anak Cucu”. Sekedar perbandingan, saat lalu pemerintahan Orde Baru sering ditentang karena kehadiran IGGI dengan utang yang digunakan membangun infrastruktur. Pertanyaan yang muncul apakah pada saat ini ada yang merasa terbebani utang tersebut ? Sebagai ilustrasi, tanpa utang, Satelit Palapa pertama yang diluncurkan pada 1976 mewujudkan komunikasi telepon jarak jauh langsung di persada Nusantara. Tanpa utang mungkin komunikasi langsung jarak jauh, misalnya antara Banda Aceh ke Jayapura, baru mewujudkan pada dekade 1990’an yang artinya ketertinggalan.

Pada grafik berikut diberikan gambaran pertumbuhan GDP dan utang masa 2009 – 2014.

Catatan. GDP adalah Gross Domestic Product (Pertumbuhan Domestik Bruto), Private adalah utang swasta mencakup korporasi dan bank, GoI adalah utang pemerintah.

Dengan melihat trend, pertumbuhan utang pemerintah selaras dengan pertumbuhan GDP. Tetapi pada utang swasta pertumbuhannya lebih pesat daripada GDP dan ini berindikasi penggunaan utang swasta tidak semata pada sektor produksi tetapi pada sektor konsumtif atau bahkan yang bersifat spekulatif

Dari penjelasan di atas, baik swasta serta pemeringah tidak perlu cemas yang berlebihan dalam berutang sejauh memang jelas kebutuhannya misalnya untuk pembangunan infrastruktur atau pengembangan industri serta sektor produktif, namun selalu disiplin dalam pengendalian, pengawasan dan pembayarannya.

Sinergi Langkah

Mungkin aneh jika dikampanyekan Gerakan Boros Nasional pada pemerintah, swasta korporasi, dan masyarakat untuk tidak menurunkan permintaan bahkan sebaliknya meningkatkan permintaan (demand). Tetapi, memang harus dicegah bersama terjadinya penurunan permintaan yang berdampak “downward spiral”. Yang pasti, tanpa investasi jangan berharap akan terjadi imbalan atau peningkatan pendapatan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun