Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dilarang Menonton Televisi

6 Oktober 2022   23:31 Diperbarui: 6 Oktober 2022   23:33 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pasti Anda bertanya dengan topik di atas: Kok bisa ya? Apa ada aturan semacam itu di sekolah? Apa undang-undang ikut melarang anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menonton televisi?

Sekitar tahun 2002-2010 adalah tahun yang sangat "menyiksa" bagi anak-anak. Karena anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dilarang menonton televisi.

Waktu itu masih tren dengan DVD tidak sama sekarang sudah ada parabola, tv orange, K-vision, dan lain sebagainya. Karena kurangnya televisi hanya sekitar 2 atau 3 buah televisi di desa, menonton pun tidak gratis tapi bayar.

Saya masih ingat harga tiket untuk nonton televisi waktu itu 4 kepala (orang) Rp 1.000 kemudian harga tiketnya naik menjadi 2 kepala (orang) Rp 1.000. Bahkan ada yang tiketnya bisa dibayar pakai buah kelapa.

Apa karena bayar sehingga orangtua atau pihak sekolah melarang anak-anak menonton televisi?

Tahun itu (2000-2010) ada salah satu orangtua ditugaskan oleh pihak sekolah untuk memonitor setiap malam pada tempat-tempat atau yang mempunyai televisi. Dan bila kedapatan anak SD atau SMP sedang menonton televisi maka orangtua (petugas monitor) tersebut menyuruh anak itu pulang ke rumahnya.

Apakah orangtua anak tersebut "memarahi" pada orangtua (yang ditugaskan itu)? Tidak. Malahan orangtua saat itu lebih suka atau senang anaknya dilarang menonton televisi.

Apalagi anaknya itu malas belajar di waktu malam orangtua makin suka anaknya dilarang menonton televisi bahkan anaknya "dipukuli dengan rotan orangtua tidak marah, menurut mereka itu wajar."

Tujuannya, ditugaskan salah satu orangtua memonitor agar anak-anak lebih fokus dan rajin belajar di rumah pada malam hari.

Dan berhasil waktu itu. Anak-anak SD dan SMP sangat jarang bahkan tidak ada yang menonton televisi, kalau pun ada yang pasti malam itu sedang tidak ada monitor sehingga anak bisa menonton televisi dengan bebas.

Walaupun anak rajin belajar di malam hari tetap saja dilarang menonton televisi. Menurut mereka ketika anak menonton televisi sampai berlarut malam akan mempengaruhi seperti bangun telat di pagi hari dan takutnya orangtua anaknya tidak masuk sekolah karena bergadang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun