Mohon tunggu...
Nolwi
Nolwi Mohon Tunggu... Usaha sendiri -

Akar kekerasan adalah kekayaan tanpa bekerja, kesenangan tanpa hati nurani, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moralitas, ilmu tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan, politik tanpa prinsip.(Mahatma Gandhi 1869-1948)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anggota MKD, Ketika Pertanyaan yang Tidak Cerdas Diajukan Berulang Kali

4 Desember 2015   09:04 Diperbarui: 4 Desember 2015   14:25 3447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anggota MKD, Ketika Pertanyaan Yang Tidak Cerdas Diajukan Berulang Kali !

Awalnya saya men coba berpikir posistip untuk berusaha tidak untuk menilai kualitas pertanyaan sebagian dari anggota MKD pada sidang yang mendengarkan keterangan saksi MS tetang kasus papa minta saham.

Tetapi setelah hari ini, saat saya membaca harian Kompas tanggal 4-12-2015 amat kaget ketika membaca berita kumpulan beberapa pertanyaan yang diajukan oleh anggota MKD, Maka dari data itulah, saya mencoba untuk menganalisa pertanyaan-pertanyaan mereka. Walau sebagian pertanyaan itu sudah saya dengar sediri melalui siaran langsung salah satu TV Berita terkenal.

Dari tiga belas anggota MKD yang bersidang termasuk ketua sidang Dr. Junimart yang memposisikan diri sebagai mediasi dalam menyampaikan pertanyaan dari beberapa anggota tersebut. Ternyata sebetulnya yang riil mengajukan pertanyaan hanyalah dua belas orang saja.

Dalam konteks ini secara umum saya mencoba membuat 3 kelompok jenis pertanyaan;
A. Kelompok Jenis pertanyaan yang mendekati substansi materi persidangan.
B. Kelompok Jenis pertanyaan yang ringan.
C. Kelompok Jenis Pertanyaan Yang diulang-ulang.

Kelompok A adalah anggota MKD yang mengajukan pertanyaan mendekati substansi persidangan.
Mereka itu adalah : 1) Sarifuddin , dari Fraksi Partai Hanura, bertanya; mengenai siapa yang menginisiasi pertemuan pertama, kedua, dan ketiga?

2) Akbar Faisal dari Fraksi Partai Nasdem, bertanya; apa peran Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan—apakah Maroef pernah berkomunikasi lagi dengan Setya Novanto dan Riza selesai pertemuan 8 Juni.

3) Ridwan Bae, Fraksi Partai Golkar, bertanya; kapan Maroef mengetahui Menteri ESDM Sudirman Said akan melapor dan membawa bukti rekaman ke MKD? Apakah Maroef merasa dirugikan dan apa tindakan Maroef terhadap Sudirman?

4) A. Bakrie daari Fraksi PAN bertanya; dalam pertemuan dengan Setya Novanto dan M Riza dikatakan pembicaraan sudah mulai melenceng Namun mengapa Maroef tetap melanjutkan?

5) Adies Kadir dari Fraksi Golkar bertanya; apakah saham diminta oleh satu orang saja atau keduanya (Setya dan Riza)? –Mengapa tidak melaporkan kepada penegak hukum jika merasa ada potensi munculnya kerugian negara dari pertemuan tersebut? Pertanyaan dari kelima orang ini masih masuk akal bila dihubungkan dengan materi persidangan itu sendiri.

Kelompok B adalah anggota MKD yang mengajukan pertanyaan agak ringan. Mereka itu adalah : 1) Acep Adang Ruhiat, dari Fraksi PKB bertanya; mengenai bagaimana soso Riza Chalid? 2) Kahar Muzakir bertanya; sifat pertemuan ketiga itu biasa-biasa saja, resmi atau setengah resmi? Dua penanya ini memberikan pertanyaan yang cukup ringan yakni hanya menyangkut atau menilai seseorang yang suaranya terdapat dalam rekaman an menilai pertemuan itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun