Mohon tunggu...
Sabarniaty Saragih
Sabarniaty Saragih Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga dengan tiga anak

Tampil apa adanya dan selalu berusaha melakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keunikan Anak Tengah

22 Agustus 2020   07:01 Diperbarui: 22 Agustus 2020   06:59 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kenapa sih semua orang bilangnya nama Abang? Semua pakai nama Dovan, rumah Dovan, mama Dovan. Dovan, Dovan dan Dovan, tidak pernah Diego", kata anak tengahku saat itu.

Kaget mendengarnya, aku jadi sadar ternyata dia butuh pengakuan.

"Gini loh Nak, biasanya yang diingat orang memang nama anak pertama, mama juga gitu kok. Mama tidak mungkin ingat semua nama anak-anak teman Mama. Anak Sulung itu pembawa nama karena dia lahir duluan"

Sepertinya dia bingung menempatkan dirinya. Si sulung selalu disebut pemimpin, si bungsu lebih sering dijuluki si manja. Nah, anak tengah?

"Jadi kapan aku dikenal orang kalau yang diperhatikan cuma anak sulung? Memangnya aku tidak penting?"

Terlahir sebagai anak tengah, dia  merasa kalah pamor dengan kakak dan adiknya.

Kebutuhannya akan sebuah "pengakuan" membuat dia menantang dirinya untuk membuat sebuah pencapaian, itu sebabnya dia memiliki daya juang yang besar. Dia mempunyai visi yang jelas untuk masa depannya.

Anak tengahku pernah berkata dia akan melakukan sesuatu yang harus membuat namanya diingat semua orang, bukan cuma nama kakaknya atau adiknya. Dia ingin menjadi dirinya sendiri tanpa bayang-bayang kakaknya.

"Aku mau membuat semua orang mengenal namaku, Diego. Aku ingin orang memanggil mama dengan Mama Diego, jangan Mama Dovan terus", katanya suatu hari.

"Bagaimana caranya?", jawabku menantang.

"Aku akan menciptakan otak buatan yang canggih, bisa pintar tanpa belajar",katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun