Mohon tunggu...
Arnest
Arnest Mohon Tunggu... Arsitek - UPN Jawa Timur

Architecture student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa MBKM UPN Veteran Jawa Timur Adakan Pelatihan Pengolahan Sampah Berkelanjutan dalam Mendukung Perekonomian Desa Rendeng

23 November 2022   16:35 Diperbarui: 9 Desember 2022   09:46 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RENDENG, 26 Oktober 2022. Mahasiswa program MBKM Proyek & Magang di Desa dari UPN "Veteran" Jawa Timur menyelenggarakan edukasi sekaligus sosialisasi pengolahan sampah. Pihak penyelenggara sekaligus pemateri (Arnest Rachmawan Tantri, Farrel Ghazian Irianto, Damardjelang Ramadhan) menggandeng pemerintah Desa Rendeng yakni Bapak Muslih, ST selaku Kepala Desa Rendeng dan Bu Puji Astutik selaku perwakilan perangkat desa beserta Ibu Yuliatin selaku perwakilan perangkat BUMDes guna mendukung kegiatan sosialisasi ini. Kegiatan ini dihadiri pula oleh beberapa perangkat RW & RT, perangkat PKK dan warga sebagai audiens dalam kegiatan sosialisasi ini. disamping itu, hadir juga Bapak Ir. Erwin Djuni Winarto, MT. dan Bapak Pranoto, ST., MT. sebagai perwakilan dosen pembimbing lapangan dari program studi Arsitektur UPN "Veteran" Jawa Timur.

Pengolahan sampah merupakan bagian dari penanganan sampah dan menurut UU no 18 Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses perubahan bentuk sampah dengan mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah. Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, disamping memanfaatkan nilai yang masih terkandung dalam sampah itu sendiri (bahan daur ulang, produk lain, dan energi). Pengolahan sampah dapat dilakukan berupa : pengomposan, ecobrick,  recycling/daur ulang, pembakaran (insinerasi), dan lain-lain.

Secara pengamatan demografi penduduk yang telah didapat di lapangan, berbagai warga Desa Rendeng berprofesi sebagai pengrajin gerabah, peternak, petani, wirausaha perkebunan, pedagang, aparat pemerintah, dan pegawai. Tidak sedikit keluhan yang didapat berasal dari beberapa warga termasuk diantaranya peternak, petani, wirausaha agrowisata, serta perangkat desa. mengenai melambungnya harga pakan ternak yang makin hari makin kurang terjangkau, kurang terkelolanya sampah rumah tangga, dan nihilnya sistem peternakan terintegrasi.


Dalam rangka melaksanakan program kerja yakni memberikan edukasi kepada warga Desa Rendeng mengenai pengolahan sampah berkelanjutan menggunakan metode biokonversi. Secara pengertian garis besar, proses biokonversi didefinisikan sebagai suatu proses mengubah sampah organik menjadi produk yang lebih bernilai dengan melibatkan organisme hidup didalamnya. Mahasiswa MBKM UPN Jawa Timur melakukan edukasi dengan sosialisasi dan pelatihan secara langsung kepada audiens warga Desa Rendeng. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan cara demonstrasi menggunakan media budidaya BSF beserta maggot yang mengalami proses dari fase ke fase. Rangkaian kegiatan ini memiliki beberapa manfaat dan poin yang disampaikan pada acara tersebut, antara lain:

Pertama, sistem pengolahan sampah berkelanjutan berbasis masyarakat. Dengan menerapkan sistem ini akan menekan biaya yang dikeluarkan oleh desa untuk alokasi distribusi dan retribusi pengolahan sampah dari pemerintah daerah setempat serta jelas akan berkelanjutan (sustainable). Pada dasarnya, proses pengolahan sampah yang difasilitasi oleh pemerintah daerah setempat dikenai biaya retribusi yang tidak kecil dimana telah diatur secara regulatif oleh regulator.

Kedua, meminimalisir adanya penularan vektor penyakit. Kerapkali timbunan sampah yang terjadi pembusukan dan tidak terkelola dengan baik akan menarik berbagai macam parasit sehingga berimplikasi pada penularan vektor penyakit. Pada faktanya, maggot BSF dapat mengkonsumsi sampah organik sebanyak 2-3 kali lipat berat badannya per hari. Maka dengan terkelolanya sampah organik menggunakan biokonversi BSF dapat diproyeksikan mereduksi secara signifikan akumulasi timbulan sampah yang beredar pada masyarakat, dengan demikian kesehatan lingkungan akan lebih bersih dan terjaga dari resiko penularan vektor penyakit.

Ketiga, menekan biaya produksi sektor peternakan. Maggot BSF dapat digunakan sebagai substitusi bahkan bahan baku pakan ternak mulai dari unggas, ruminansia, hingga hewan hias. Maggot BSF memiliki kandungan protein dan lemak yang sangat tinggi dengan harga yang terjangkau dibandingkan bahan baku lainnya. Sehingga dapat layak untuk digunakan sebagai pakan ternak, bahkan dapat pula diimplementasikannya sistem integrasi budidaya BSF dengan ternak unggas.

Keempat, menekan biaya produksi sektor pertanian. Pada dasarnya, sisa olahan maggot BSF berupa kasgot dapat digunakan sebagai pupuk organik dan air lindi dapat digunakan sebagai pupuk organik cair yang kaya akan unsur hara makro bagi tanaman produktif. Maka produk sampingan yang didapat dari sisa olahan maggot BSF tersebut dapat digunakan untuk menyiasati pupuk ditengah harganya yang semakin melambung.

Kelima, mengembangkan kapasitas SDM dan membuka lapangan pekerjaan ataupun model bisnis baru. Adanya sosialisasi ini diharap dapat mengembangkan kapasitas SDM dan secara jangka panjang akan memberdayakan masyarakat untuk dapat secara mandiri bahkan berdikari melakukan budidaya BSF. Pada skala yang lebih besar, budidaya BSF dapat dikembangkan menjadi bisnis yang cukup menggiurkan dengan pangsa pasar konsumen lokal yang sangat prospektif.

Keenam, dapat membantu perekonomian pedesaan. Apabila dapat terbentuk sebuah sistem dan organisasi yang lebih masif dan terstruktur, maka memungkinkan dibentuknya suatu diversifikasi bisnis oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dengan adanya bisnis yang prospektif ini akan menjadi pundi pundi perekonomian bagi desa.

whatsapp-image-2022-11-08-at-09-10-30-637ce6b029f19e6abb37b672.jpeg
whatsapp-image-2022-11-08-at-09-10-30-637ce6b029f19e6abb37b672.jpeg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun