Kuberpaling lagi. Mereka tengah mengadili para pezinah, pembunuh dan pencuri
Para pezinah dilempari batu sampai darah mereka mengucur di kepala mereka
Para pembunuh dihukum sesuai dengan cara mereka membunuh
Para pencuri meraung-raung, menahan perih luar biasa saat mereka sadar kedua tangan mereka tak lagi ada
Tiada yang lebih horor daripada pemandangan sakit jiwa ini
Kembali kulihat sang ayah malang tengah memperebutkan sekarung beras dan seekor ayam dari tangan seorang kakek ringkih
Sang kakek berusaha keras mempertahankan apa miliknya
Sang ayah anak malang tadi, sudah kalap lalu pisau yang terselip di pinggangnya menjadi penebas nyawa si kakek ringkih itu
Lalu kulihat para penguasa tertawa gembira di gedung-gedung tinggi pencakar langit
Mereka berpesta, menikmati santapan lezat dan bisa ditambah sesuai keinginan mereka.
Busana mereka dari kain berkilap dengan benang berlapis emas dan suasa.