Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bohemian Rhapsody

11 Februari 2019   20:31 Diperbarui: 11 Februari 2019   21:20 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.pinterest.com/bobdewald

Wajah gadis berusia 14 tahun itu tergeletak begitu saja di atas meja makan. Buih putih memenuhi mulut. Hela napasnya tak lagi berembus dari hidung maupun dari mulutnya. Tak jauh dari sana, seorang wanita paruh bayamenggantung di seutas tali berbentuk lingkaran. Kedua kakinya mengambang di udara. Kursi plastik di belakang tubuhnya jadi saksi bisu bagaimana dia membualatkan tekada mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu.

Maafkan aku, Fran. Aku tidak bisa menjaga mereka. Aku dan putrimu akan menyusulmu di sana.

Tinta dalam pulpen hitam menjelma menjadi kalimat yang memperlihatkan kalau itu menjadi surat terakhir sebelum ia mengakhiri kehidupannya sendiri.

Selesai.

Note:

Cerita ini ditulis dan dikembangkan berdasarkan tafsiran saya mengenai makna lagu Queen 'Bohemian Rhapsody'. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun