Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bagai Menyatukan Air dan Api

26 Oktober 2018   20:58 Diperbarui: 26 Oktober 2018   21:12 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengar, coba dengarkan aku bersuara lewat mulut terkatup 

walau bahasa bisu yang terjamah telinga mungilmu

Coba kau resap dengan batin tulusmu 

terjemahkan apa kata-kata yang seharusnya keluar dari bibir penuh dosa dusta 

yang bikin huru-hara, bertekak dengan yang namanya prasangka 

Aku biasanya berpikir tanpa harus libatkan rasa

agar tak berbagi dua dengan apa yang dimaunya opini dan fakta

Kadang kala aku selalu bersikeras dengan apa yang kau sebut pendirian 

Aku ingin kamu ikut mencintai kedamaian

dan kamu pun berseru mengaitkan konflik agar terciptanya kesatuan

Awalnya kita berdua adalah dua hati yang punya empati dan simpati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun