Dengar, coba dengarkan aku bersuara lewat mulut terkatupÂ
walau bahasa bisu yang terjamah telinga mungilmu
Coba kau resap dengan batin tulusmuÂ
terjemahkan apa kata-kata yang seharusnya keluar dari bibir penuh dosa dustaÂ
yang bikin huru-hara, bertekak dengan yang namanya prasangkaÂ
Aku biasanya berpikir tanpa harus libatkan rasa
agar tak berbagi dua dengan apa yang dimaunya opini dan fakta
Kadang kala aku selalu bersikeras dengan apa yang kau sebut pendirianÂ
Aku ingin kamu ikut mencintai kedamaian
dan kamu pun berseru mengaitkan konflik agar terciptanya kesatuan
Awalnya kita berdua adalah dua hati yang punya empati dan simpati