Lagi dan lagi
Aku mengusap wajahku penuh lelehan air  mata
Entah berapa kali syarat 'tuk rasakan bahwa tanpamu adalah perih
Sudah berapa kali kau saksikan kalau aku tiada henti memohon
kepada embusan angin topan dia ombang-ambingkan susunnya harapku
menjadi antah berantah meski kurangkai lagi ujung demi ujung
Aku sudah mafhum akan keinginanmu serba rumit dan sulit
Terkadang 'pabila kupenuhi selalu saja berkekurangan
Tak pernah cukup
Tak pernah rangkum
Lalu apa lagi yang diriku perbuat agar engkau menjadi punyaku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!