Apa ini yang kau sebut cinta?
Menanti sabar kala empat musim berganti
Di bawah terik mentari, aku masih mengembang senyum
sambil berharap jikalau hati membatumu itu 'kan luluh
Didera rintik-rintik hujan dingin, berusaha kuhangatkan cintaku
Namun kau datang dengan kasarmu
Bahwa kau telah berdua
Bukan hanya panas hati kau ciptakan
Mulut ini panas tuk memaki-maki sambil beraduk-aduk amarah
Bertanyalah aku lalu kutuntut jawabmu penuh
Di manakah cinta yang kauelu-elukan tulus, tak bersyarat,tak bercela?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!