Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tumbal Arwah Jelangkung - 10

12 Maret 2016   18:25 Diperbarui: 12 Maret 2016   18:49 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Dia berada di dalam.” pungkas Donni seraya mengarahkan jempolnya ke gudang bekas yang terdapat di dalam rumah ini.

Usai diberitahu oleh Donni, pihak kepolisian langsung menyerbu ruangan yang ditunjukkan Donni. Mereka masih bersiaga dengan pistol yang mengacung di depan mata mereka.

“Aku senang semua ini sudah berakhir.” ucap Heru lega. Ia memapah kedua temannya yang kehabisan tenaga, menuju halaman rumah ibu Hesty.

Di luar sana, ayah dan ibu Lina sudah menantikan kehadiran mereka. Rafly, adiknya Lina, berdiri di samping ibunya. Ibunya berlari terlebih dahulu, menyongsong kedatangan anaknya dengan sebuah pelukan hangat.

“Lina, syukurlah kamu selamat, nak!” ujar ibunya penuh haru dan air mata kebahagian. Lina juga tak mampu menahan titik air mata yang berkumpul di ujung pelupuk matanya.

“Ini semua berkat pertolongan mereka, bu.” kepala Lina berputar ke arah Donni dan Heru.

“Terimakasih banyak, ya nak.”

Kedua lelaki itu mengangguk kepala seraya mengulas senyum kecil dari belahan bibir mereka. Mereka semua beranjak pergi dari sana menaiki Toyota yang sedari tadi parkir di halaman rumah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun