Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tumbal Arwah Jelangkung - 6

22 Februari 2016   18:43 Diperbarui: 22 Februari 2016   19:02 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Shanti.” ujarnya dalam hati.

Tapi ada yang berbeda dengan Shanti. Air mukanya pucat memutih seperti tisu. Ia melangkah dengan nafas terengah-engah. Bola matanya sedikit cekung menatap ruang kelas yang akan dimasukinya.

“Ada apa dengan Shanti hari ini?” Lina membatin. Dirinya mencemaskan kondisi Shanti.

Shanti memasuki ruangan kelas disusul oleh Lina. Ia telah berpamitan dengan Fanny dan Inar. Ia menemukan Shanti sudah duduk di tempatnya. Lina juga mengambil kursi yang berada di sebelah Shanti dan duduk bersamanya.

“Shanti, kamu kenapa? Kamu sakit?“ tanya Lina.

“Aku hanya tidak enak badan.“ ujar Shanti lemas.

“Kau yakin?“ tanya Lina memastikan.

“Ya.“ pungkasnya singkat.

Walaupun sudah mendengar jawaban yang disampaikan temannya, ia masih merasa tidak yakin. Ada sesuatu yang disembunyikan temannya. Sesuatu yang mengguncang jiwanya. Entah mungkin masalah keluarga atau mungkin asmara. Lina tak mau menerka-nerka terlalu jauh. Tapi, sorot matanya yang cekung dan dingin, membuat Shanti tampak menakutkan sekaligus membingungkan Lina. Baru pertama kali kondisi Shanti aneh seperti ini.

“Kau mau kubawakan air hangat?“ Lina coba menawarkan bantuan.

“Boleh.“sahutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun