Mohon tunggu...
Armita Fibriyanti
Armita Fibriyanti Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Penerjemah dan Konsultan Nama Bayi dan Perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Balita Rajin Gosok Gigi, Ini Caranya!

24 Desember 2014   16:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:33 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senyum adalah aktivitas paling mudah yang bisa dilakukan oleh setiap insan manusia. Bahkan bayi yang baru lahir pun akan dengan sukarela mengulas senyumnya untuk menarik perhatian orang disekitarnya. Padahal dia belum bisa bicara. Tapi lihatlah, senyum di bibir mungilnya mampu meluluhkan hati siapa saja yang melihatnya.

Yap, senyum adalah bahasa kebahagiaan. Apalagi senyum yang diiringi dengan deretan gigi yang bersih dan sehat, pastinya akan semakin menambah rasa percaya diri. Membentuk gigi yang sehat ternyata harus dimulai sejak dini terutama jika adik bayi sudah mulai tumbuh gigi. Kebiasaan yang baik jika dimulai sejak dini bisa memudahkan proses pembelajaran hingga sampai dewasa loh.

Waktu anak saya, Akmal, masih di bawah satu tahun, proses menyikat giginya relatif lebih mudah. Saya gunakan sikat gigi jari yang dimasukkan ke telunjuk saya dan gosok-gosok gusi dan gigi mungilnya. Syukurnya, Akmal tidak terlalu rewel dan berontak ketika di ajak sikat gigi. Clingg.. selesai deh. Gigi bersih dan relatif tidak ada bau mulut.

Sampai umur satu tahun, proses pembelajaran bersikat gigi masih mudah. Gigi dan mulut Akmal masih terjaga dengan baik. Mulutnya masih harum untuk diciumi, meskipun di pagi hari ketika Akmal bangun tidur. Umur setahun ini, Akmal sudah mulai mengkonsumsi makanan tambahan (MPASI) tapi masih terbatas. Tidak ada gula dan garam. Oleh karenanya, mulutnya masih enak-enak aja untuk diciumi. Bau ASI masih dominan, haruuumm.

Semakin beranjak besar, Akmal mulai mengkonsumsi makanan yang lebih beragam. Ada makanan manis, asin, asem, maupun pedas. Salah satu makanan favorit Akmal adalah permen dan coklat. Walaupun saya sudah berusaha membatasi konsumsi makanan manis tersebut, ternyata Akmal masih mau lagi, minta lagi, dan minta lagi. Ini sebuah dilema bagi saya. Kalau di kasih takutnya giginya rusak, tapi kalau gak di kasih, anaknya nangis meraung-raung.

Giginya mulai kuning-kuning. Ketika bangun tidur pun mulutnya sudah mulai bau kurang sedap. Memang sih saya beberapa kali teledor tidak rutin mengajaknya sikat gigi, terutama menjelang tidur. Kalau ini terjadi terus menerus, saya takut gigi Akmal nanti bolong, ada karang gigi, atau kariesnya. Ah tidaaakk..

Mengajari anak untuk suka sikat gigi ternyata gampang-gampang susah. Kalau anaknya sedang tidak mood, kegiatan sikat gigi seperti kegiatan yang horor dan menakutkan baginya. Dia akan meraung-raung, berteriak-teriak, dan bahkan menangis. Tangisnya yang menggelegar kadang membuat saya malu, apalagi kalau sampai terdengar oleh tetangga.

Belajar dari kejadian-kejadian Akmal di atas, saya punya tips dan trik agar bagaimana Akmal menyenangi kegiatan menggosok gigi. Mungkin tips dan trik ini berguna dan bisa ditiru oleh para orang tua yang memiliki anak balita sehingga anaknya bisa menyukai kegiatan menyikat gigi di rumah. Ini dia caranya.




  • Pemilihan Sikat Gigi

Sebaiknya pilihlah sikat gigi khusus untuk anak yang memiliki bulu sikat yang lembut. Hal ini karena gusi anak masih sensitif, jika bulu sikatnya terlalu keras ditakutkan akan melukai gusinya. Selain itu, gigi anak juga masih termasuk gigi susu. Pilihlah sikat gigi dengan jarak antara ujung sikat gigi dan ujung bulu sikat yang dekat.

  • Pemilihan Pasta Gigi

Untuk tahun-tahun pertama, saya tidak menggunakan pasta gigi atau odol. Jika saya gunakan odol, saya khawatir Akmal akan menelan Fluoride (F) yang terkandung dalam odol tersebut. Saya cukup menggunakan air hangat yang sudah matang.

Mulai umur 1,5 tahun, saya mulai memperkenalkan penggunaan odol kepada Akmal. Saya pilihkan odol khusus Balita. Odol anak-anak biasanya mengandung aroma buah-buahan dan berwarna-warni yang menarik perhatian si kecil. Rasanya pun enak dan segar, serta tidak pedas seperti odol orang dewasa.

Ketika mengoleskan odol ke sikat gigi Akmal, saya pastikan bahwa tidak terlalu banyak, kira-kira sebesar biji jagung. Saya selalu sampaikan pada Akmal untuk tidak menelan pasta giginya, walaupun rasanya enak.


  • Cara Menyikat Gigi

Pada awalnya, saya masih menyikat gigi Akmal dengan menggunakan tangan saya. Namun, semakin besar, Akmal semakin piawai memegang sikat giginya sendiri dan dia akan menggosok giginya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun