Kesehatan merupakan salah satu isu penting yang menjadi fokus semua masyarakat di dunia. Salah satu bentuk usaha untuk kesehatan ialah higienitas, terutama higienitas makanan konsumsi. Penduduk Desa Kaliwlingi mayoritas bekerja sebagai nelayan ataupun petani baik petani kebun maupun petani garam. Koperasi Mekarsari Sejahtera merupakan salah satu bentuk penghimpunan yang terdiri dari semua produsen garam rebus yang ada di Desa Kaliwlingi.
Garam rebus dibuat berbeda dengan proses kristalisasi garam pada umumnya. Proses kristalisasi garam rebus dihasilkan dari proses pemanasan (perebusan) air tuah pada tungku. Rasa yang dihasilkan dari garam rebus ini dinilai berbeda dengan garam pada umumnya karena lebih gurih.
Permasalahan yang terjadi pada proses produksi adalah kurangnya higienitas tempat produksi serta pengetahuan pada sterilisasi pengemasan. Pasalnya, tak jarang dari anggota Koperasi Mekarsari Sejahtera adalah lansia. Hal ini menjadi fokus utama dari salah satu mahasiswa Tim KKN Tematik UNDIP yang ada di Kabupaten Brebes.
Mahasiswa KKN Tematik Brebes ini melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai teknik aseptis pengemasan termasuk proses sterilisasinya untuk menghasilkan produk garam rebus yang higienis dan layak untuk diperjual belikan secara global.
“Pengemasan merupakan kunci keberhasilan sebuah produk, produk dengan kebersihan, higienitas yang terjaga akan lebih diminati oleh konsumen. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi mengenai teknik pengemasan secara aseptis agar produk garam rebus Desa Kaliwlingi semakin diminati oleh masyarakat” Ujar Isabella, salah satu mahasiswa KKN UNDIP.
Harapannya, setelah diadakan edukasi dan sosialisasi ini dapat meningkatkan mutu produk garam rebus Desa Kaliwlingi. Pengemasan secara aseptis mampu mengurangi kontaminasi mikroba pada bahan pangan sehingga akan meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dikemas. Selain memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai teknik aseptis pengemasan, mahasiswa KKN UNDIP ini juga memberikan edukasi mengenai prosedur iodisasi garam sesuai dengan penelitian yang ada. Hal ini diterapkan sebagai salah satu acuan produsen garam dalam melakukan penambahan yodium pada garam rebus yang diproduksi.