Ribuan orok terisak-isak di kaki langit
sambil menghirup asap beracun
sedang ibunya lari tunggang-langgang
para gadis kehilangan wajah rupawan
segala macam polesan pupur
tak bisa lagi memikat hati lelaki
ratusan sekolah ditutup
sebab asap hendak menjadi pengajar mematikan
buku-buku menganggur lusuh
karena sorot mata
tak mampu menangkap warna aksara
sementara,
di lautan luas
tongkang-tongkang tersesat
ikan-ikan linglung
hendak ke mana
tanpa cahaya lembut sang surya
lalu,
ketika risau bertalun di mana-mana
tiba-tiba sekumpulan emak-emak
masuk ke jalan raya memekik
sambil memaki-maki ulah anaknya
yang membakar hutan lahan
satu di antaranya lantang berteriak:
"aku menyesal telah melahirkan kalian"
(Makassar, 16/09/2019)