Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meski Terlunta-lunta di Kolong Langit

23 Agustus 2019   16:50 Diperbarui: 23 Agustus 2019   16:53 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kupang.tribunnews.com

Tak ada nasi segar
Yang ada hanya nasi basi
Yang sebentar lagi berjamur
Tak ada kompor gas dan tabung
Yang ada hanya tungku batu bata
Dan perih menyala-nyala

Tak ada rumah, tak ada gubuk
Yang ada hanya kolong langit
Tempatku rebah dan memanggang diri
Tak ada mobil mewah
Yang ada hanya gerobak karat
Menemani semangatku yang tak mau sekarat

Tak ada pakaian megah mendekap tubuh
Yang kumiliki hanya baju renyuk usang
rombeng dan berbau keringat
Tak ada apa-apa di sini
Yang ada hanya perut cacingan
Serta dua tangan yang tak henti
Mengais sampah, memungut besi rongsokan dan barang sisa

Ya, tak ada apa-apa di sini
Tapi aku tetap bahagia
Bersama Tuhan

(Catatan langit, 23/08/2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun