Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi, Kopi, dan Puisi

19 Juli 2019   07:58 Diperbarui: 19 Juli 2019   08:03 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

wajah mentari begitu ceria pagi ini. senyumnya lebar, sinarnya lembut dan cerah. hangatnya menyentuh jiwa dan mengusir rasa gigil di sekujur tubuh

tapi itu tak cukup. si hitam pekat mesti hadir. bagiku yang penggila kopi ini, kopi adalah sahabat pagi yang wajib beriringan

tapi lagi lagi itu belumlah mencukupi. yang mencukupi ialah pagi, kopi dan puisi. ketiganya bagai berjalin berkelindan

tanpa pagi tak ada kehidupan.
tanpa kopi, tak ada ketenangan di langit jiwa. tanpa puisi, hariku sepi

tanpa pagi tak ada kehangatan. tanpa menyeruput kopi, puisiku bagai susunan kata mati

(catatan langit, 19 juli 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun