Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tersesat

24 Mei 2019   21:42 Diperbarui: 24 Mei 2019   22:01 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kala kebenaran menjelma ambigu
Pikiran terbungkus kontradiksi
Tafsir terbatas dan lemah
Menuai polemik dalam diri

Penjabaran merupa ledakan kata
Tak berkesudahan
Kesimpulan rapuh jadi pijakan
Yang datang hanya warna buram

Menudungi langit pikiran yang rusuh
Di saat seperti itu
Kupilih berhenti melanglang sesaat
Di bilik harap, tersisa itu

(Catatan langit, 24 Mei 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun