Di puing-puing reruntuhan gelap malam.
Ketika cahaya temaram bersekongkol dengan keheningan.
Kududuk di atas sajadah buram
Menghadap kiblat pemersatu umat.
Sambil bermunajat kepada-Nya dan menerbangkan sejumput asa:
Semoga esok langit negeri akan tetap cerah, suguhkan warna kehidupan yang terang dan damai.
Meski telah kudengar kabar, bahwa esok, jalan utama akan dihitamkan.
Dan suara-suara protes meminta keadilan akan tertuju ke kuping langit.
(Catatan langit, 22 Mei 2019)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!