Duduk termangu di beranda rumah sejenak, setelah meneguk segelas air putih dan menghabiskan sepiring cendol. Puasa bagiku, selain ajakan untuk menebalkan dinding iman kepada-Nya, ialah menyerukan kita untuk kembali kepada kemanusiaan.
Kembali memancarkan sifat-sifat kemanusiaan dalam kalbu, yang kerap meredup karena keserakahan akan dunia, hingga lupa berbagi dan menolong saudara-saudara kita yang hidupnya masih terlunta-lunta dan melarat.
(Catatan langit, 12 Mei 2019)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!