Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Protes Daeng Jarre atas Kezaliman

21 April 2019   16:53 Diperbarui: 21 April 2019   17:02 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daeng Jarre seorang pemuda kampung, juga dikenal sebagai kaum terdidik. Pernah mencicipi dunia pergerakan mahasiswa. Ketika itu, di bawah terik panas matahari, suaranya menggema hingga mampu menggetarkan dinding gedung wakil rakyat.

Bersenjatakan kata dan megaphone, Daeng Jarre seperti memberontak dengan teriakan-teriakan protesnya. Sontak wajah murka wakil rakyat pun menyambut yang saat itu dibentengi aparat keamanan berjejer rapi.

Daeng Jarre meminta keberpihakan, tentang kezaliman sejumlah pejabat kampung; melahap raskin, pengurusan tanda tangan yang sulit, dan kenaikan tarif air ledeng. Emosi wakil rakyat pun mulai reda dan dialog digelar.

Akhirnya Daeng Jarre pulang menggenggam janji penuntasan. Hingga waktu terus berputar, hari demi hari, minggu ke bulan. Wakil rakyat pun tak pernah datang. Kezaliman pun abadi.

(Catatan langit)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun