Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Genggaman Tuan-tuan Kapitalis

23 Maret 2019   07:39 Diperbarui: 23 Maret 2019   07:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam genggaman tuan-tuan kapitalis, semua bisa diremukkan menjadi sebatas alat. Alat yang ujung-ujungnya untuk menumpuk laba.

Manusia, alam, agama, pendidikan, politik, kesehatan, budaya, teknologi bisa mereka peras untuk memberi keuntungan berlipat.

Aku urai lebih rinci. Dalam genggaman tuan-tuan kapitalis, banyak manusia berubah menjadi hamba-hamba uang yang dituntun oleh semangat individualisme.

Mengeruk kandungan alam dan merusak keseimbangannya, wajah agama bisa mereka komersialkan, pendidikan bisa sulit dijangkau oleh orang miskin.

Kekuasaan bisa memberi legitimasi untuk luapkan hasrat materialisme, dunia kesehatan bisa mengenal kelas sosial; utamakan kelas borjuis.

Budaya sekadar tontonan bukan tuntunan, dan teknologi bisa memperbudak; dituntun oleh konsumerisme dan hedonisme sebagai cucu-cucu dari kapitalisme.

Apakah mereka belum jua menyadari, bahwa hidup ini bukan hanya sekadar tentang uang, modal, dan alat produksi kapital.

Jangan biarkan tangan mereka berusaha menggenggam semuanya. Atau semuanya akan rusak; kehilangan esensi.

(Catatan langit, 23/03/19)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun