Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasisme dari Mata

18 Maret 2019   22:40 Diperbarui: 18 Maret 2019   22:42 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasisme dari mata, karena mata selalu melihat dan hanya satu objek saja dalam dunianya. Di sanalah awal mulanya.

Lalu masuk ke organ-organ kepala antarkan pesan ke benak, bisikkan diskriminasi. Bisikkan pengkotak-kotakan manusia sesuai rasnya.

Kamu baik karena kulitmu putih, rambutmu lurus dan parasmu aduhai cantik. Ketika mata selalu dibuai dengan penampakan si "kamu baik".

Dan menemukan yang berbeda, maka "kamu buruk". Karena kulitmu hitam, bibirmu hitam, rambutmu keriting dan rupamu jelek.

Begitulah rasisme beranak-pinak. Mata telah tertipu dan menanggalkan kualitas kemanusiaan. Akal sehat jadi lumpuh seketika tak mampu menangkap esensi kemanusiaan.

Lupa, kualitas kemanusiaan, baik buruknya tidaklah ditentukan oleh rasnya; ciri-ciri fisik. Kepadamu yang rasis, buka mata hatimu, buka pikiranmu.


(Catatan langit, 18/03/19)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun