Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tak Ingin Pulang

14 Maret 2019   16:19 Diperbarui: 14 Maret 2019   16:43 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sang surya akan segera pulang dan melipat sinarnya yang lelah memberi terang. Lembayung senja pun akan ikut pulang menggulung sinar manjanya.

Tapi di sini ada aku, tak ingin pulang. Aku masih betah bertahan di tepi jalan. Sejak pukul enam belas nol-nol sama sekali aku tak bergeming di atas kursi kedai kopi milik Daeng Nasir.

Seluruh raga mematung kecuali hanya mata dan mulut yang terlibat mengeja syair-syair terbaru. Untuk apa aku pulang, di rumah tak ada siapa-siapa. Hanya ada tembok bisu, kipas angin berkarat yang ribut dan televisi rusak.

Aku tak ingin pulang menuju kesendirianku. Menuju kesepian sepanjang malam. Karena lagi-lagi istri tercinta masih di kampung berkhidmat kepada orang tua dan membesarkan Fatimah Azzahraku.

(Catatan langit, 14/03/19)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun