Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lapar

17 Februari 2019   11:21 Diperbarui: 17 Februari 2019   11:35 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Edit di photo grid

Lapar itu derita cacing
Yang menganga
Minta disuapi bahagia

Lapar itu kegelisahan
Tak berkesudahan
Bagi pemilik tangan malas

Lapar itu pemantik
Untuk berusaha
Tinggalkan rahim kemiskinan

Lapar itu nyayian protes; bak genre musik rock underground. Liriknya berisi orang-orang lapar akan keadilan

Lapar itu aku, tapi tak mau makan
Sebelum menyuapi puisi mulut kaum papa, yang berbaris di cakrawala sunyi

(Catatan langit, 17 Februari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun