Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Desaku

5 Januari 2019   07:08 Diperbarui: 5 Januari 2019   07:17 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku berdiri di pinggiran kota
di samping gedung balai pertanian

Angin timur begitu lembut berembus
membawa semerbak
aroma tanah yang baru basah
dan padi yang masih menguning

Melelehkan kebekuan hati
membangkitkan kenangan
tentang desa,
yang lama kutinggalkan

Dahulu menjadi saksi
jiwa ragaku ditempa
dalam damai, kesejukan dan keindahan
Dengan keramahan manusianya
persaudaraan, kepedulian menguat

Kini aku mulai gelisah
desaku mulai disusupi
mencontoh tatanan kehidupan asing
anak-anaknya mulai mendekap
merayap dalam pusaran kebudayaan global...

Gemerlap kehidupan kota tak akan melenakanku
Di mana pun kaki berpijak
hatiku tetap terikat pada tempat kelahiranku

Di pagi ini,
aku bermunajat
semoga Tuhan menjaga desaku
merawat yang tersisa

(Catatan langit, 5 Januari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun