Mohon tunggu...
Arman Ramadhan
Arman Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka

seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengunjungi Museum Basoeki Abdullah dengan Segala Lukisan dan Berbagai Karya Seni di Dalamnya

19 Juni 2022   23:42 Diperbarui: 19 Juni 2022   23:45 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Minggu 12 Juni 2022 yang lalu, saya beserta beberapa teman-teman kuliah saya dan seorang dosen pembimbing hendak mengunjungi suatu museum. Museum ini bernama Museum Basoeki Abdullah. Museum ini pada awalnya merupakan suatu bangunan rumah milik Bapak Basoeki Abdullah yang kemudian diwasiatkan oleh Bapak Basoeki sendiri untuk menghibahkan rumahnya tersebut menjadi sebuah museum. Proses pengihabahan rumah ini dilakukan setelah beliau wafat di tanggal 5 November 1993 dan kemudian setelah dilakukannya proses penghibahan. Pada tanggal 25 September 2001 barulah rumah ini secara resmi dijadikan sebuah museum. Peresmian dan pendirian museum ini dilakukan oleh seorang Mentri Kebudayaan dan Pariwisata yang bernama Drs I Gede Ardika. Lalu setelah meninggal harta beliau diserahkan sebesar sepertiga kepada pemerintah yang didalamnya termasuk rumah yang dijadikan museum dan sisanya dibagikan kepada anak-anaknya.

Museum ini berisikan lukisan dan beberapa koleksi barang pribadi Bapak Basoeki Abdullah yang berpesan untuk tetap disimpan dirumahnya. Museum ini berlokasi di Jalan Keuangan Raya No 19 Cilandak Barat Jakarta Selatan. Museum ini mempunyai jam operasi yakni senin-jumat dari jam 8 pagi hingga 4 sore dan sabtu-minggu jam 8 pagi hingga jam 3 sore. Selama berlangsungnya kasus Covid-19 museum ini sangat memerhatikan mengenai kebersihan dan kesehatan didalamnya. Seperti menyediakan tempat cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh.

Isi koleksi dimuseum ini terdapat sebanyak 123 karya lukisan, 720 karya seni, 3000 buku bacaan. Kemudian dirumah ini terdapat beberapa ruangan diantaranya yakni. Ruangan pertama yang dikunjungi yaitu ruang tamu yang berisikan tentang potret lukisan ibu yang menempati rumah itu sebelumnya. Kedua ruangan koleksi berisikan mengenai koleksi katalog Basoeki Abdullah ketika saat pameran, beberapa pakaian yang digunakannya, dan beberapa karya lukisan yang diikut sertakan oleh Basoeki Abdullah dan memenangkan juara 1 mengalahkan beberapa orang pelukis yang berasal dari Eropa. Ketiga ada yang disebut ruang memorial, ruang memorial ini merupakan kamar pribadi Basoeki Abdullah, ruangan ini digunakan untuk membaca Al-Kitab, mendapatkan inspirasi dan ide. Ruangan ini terdapat kamar mandi didalamnya dan diruangan ini juga merupakan tempat tewasnya Basoeki Abdullah.

Lalu dirumah ini juga terdapat satu ruangan untuk melihat berbagai macam senjata, mulai dari senjat tradisional hingga senjata modern. Basoeki Abdullah sangat menyukai semua hal yang berbau dengan kesenian namun tidak semua bisa kita lihat, yang bisa kita lihat hanya kisaran 30-40 koleksi saja sisanya ada ditempat penyimpanan barang-barang khusus. Di museum ini juga terdapat cerita dan gambar perjalanan Basoeki Abdullah dari belajar di Belanda hingga pulang lagi ke Indonesia. Keempat kita melihat-lihat ruangan yang dinamai dengan ruang koleksi buku, koleksi buku disini terdapat sebanyak 3000 buah buku yang dimana tidak hanya buku berbahasa Indonesia saja namun juga terdapat buku yang berbahasa asing seperti, bahasa Rusia, German, Belanda, Italia, Jepang, China dan juga Thailand. Buku-buku disini tidak bisa dipinjamkan atau diberikan kepada sembarang orang. Jika bisapun harus ada perizinan dan pengawasan dari para pengurus museum Basoeki Abdullah ini karena sifat dari buku-buku ini hanyalah properti dan pajangan saja.

Selanjutnya kami beralih dari lantai 1 dengan menaiki anak tangga menuju ke lantai 2. Dilantai 2 ini berisikan mengenai kegemaran atau hobi Bapak Basoeki Abdullah yang ternyata tidak hanya menyukai seni lukis, namun juga mempunyai kesukaan terhadap seni tari. Seni tari atau tarian yang bapak Basoeki Abdullah gemari kerap kali bertemakan atau berasalkan dari penokohan pewayangan. Beranjak dari ruangan yang berisikan tentang tarian, sekarang kami menuju ruangan keluarga. Ruangan keluarga disini berisikan mengenai orang tua dari bapak Basoeki Abdullah, saudara-saudaranya. Ayahnya Bapak Basoeki Abdullah beserta kakanya merupakan seorang pelukis juga dan adiknya merupakan pematung pertama di Indonesia. Dilantai ini juga terdapat lukisan terakhir Basoeki Abdullah sebelum ia wafat, lukisan-lukisan disini banyak bertemakan sosialisme, abstrak dan naturalisme. Dan ini menjadi ruangan terakhir yang kami kunjungi.

Setelah semua ruangan dikunjungi saya beserta yang lainnya sebelum pulang kerumah masing-masing. Mendapatkan arahan dari dosen pembimbing untuk mengumpul di depan gedung museum dan hendak melakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun