Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Seseorang yang bermimpi berbuat sesuatu yang luar biasa untuk masyarakat dan negara-nya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memberantas Barang yang Tak Jelas Asalnya dengan Cara Berpikir Habibie

12 September 2019   15:00 Diperbarui: 12 September 2019   17:59 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Pixabay.com

Beberapa minggu ini, mata saya dimanjakan oleh beberapa barang dari luar negeri milik teman-teman. Bagus memang bentuknya. Tapi, kalau ditanya asli atau tidak. Susah juga saya menjawabnya, karena yang punya barang juga belum tentu punya jawaban.

Beberapa dari benda yang saya lihat itu misalnya jam tangan. Kalau tidak salah, merek tersebut berharga cukup fantastis. Entah dari mana teman saya bisa mendapatkan benda tersebut, mengingat sepeda motornya saja masih belum lunas.

Ada juga tas untuk wanita yang mereknya tak kalah cetar membahana. Jujur, wanita mana pun yang menggantungkan benda itu di pundak, akan terlihat seperti artis-artis luar negeri. Pun saya masih bingung dari mana benda itu berasal, mengingat pemakainya kalau membeli sayur di pasar masih rajin menawar harga.

Saya mencoba mengusut asal muasal barang-barang itu. Katanya dari negeri nun jauh di sana, yang mampu membuat banyak tiruan merek-merek terkenal. Entah benar atau tidak, tapi melihat kondisi si pemakai, saya meyakininya seperti itu adanya.

Permasalahannya kemudian, jika benda-benda tersebut terus dibeli oleh masyarakat, saya khawatir industri dalam negeri akan mengalami kemunduran.

Maka, ketika tadi malam (11 September 2018) saya mengetahui berita berpulangnya Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie ke pangkuan Sang Maha Cinta, saya merasa sangat kehilangan. Bagi saya, beliau tak hanya seorang mantan presiden. Pak Habibie juga merupakan visioner untuk bangsa ini.

Coba kita kenang jasa-jasanya saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Penataran Angkatan Laut atau biasa disingkat PT PAL, atau peran beliau di PT Indonesia Pesawat Terbang Nurtanio yang kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), lalu berganti nama lagi menjadi PT Dirgantara Indonesia.

Di era 90-an, Indonesia telah mengeskpor pesawat buatan Pak Habibie ke sejumlah negara: Qatar, Kuwait, Korea Selatan, Pakistan, Thailand, Filipina, dan Amerika Serikat.

Dari semua itu, maksud saya adalah sepertinya beliau punya pemikiran "daripada beli dari negara lain, lebih baik kita buat sendiri". Ide seperti inilah yang menurut saya membuat sebuah bangsa menjadi kuat dan mandiri.

Tapi keadaan sekarang ini membuat "jiwa nasionalisme" saya terusik, melihat gempuran barang-barang luar negeri---yang belum ketahuan asli atau tidak label mereknya---digemari masyarakat.

Nah ... marilah kita seperti biasa, bicara soal solusi yang memungkinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun