Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ternyata Kegiatan Job Fair Tidak Berpihak Kepada Fresh Graduate dalam Mencari Lowongan Kerja

27 Mei 2014   19:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:03 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis memiliki seorang teman sebut saja bernama Agung yang baru lulus kuliah dan telah memperoleh gelas sarjana strata satu. Sebulan yang lalu Agung datang untuk mendaftar pekerjaan dalam suatu job fair yang di gelar di sebuah hotel megah di kota tempat dirinya menuntut ilmu. Di lokasi job fair banyak stand-stand perusahaan terkenal dan menawarkan jenjang karir cemerlang di brosur yang dibagikan oleh pegawai perusahaan yang membuka stand di lokasi job fair. Agung menceritakan awal ia mengikuti job fair yang digelar sebulan yang lalu karena umumnya job fair lebih cepat menyerap tenaga kerja yang fresh graduate ketimbang mengirimkan lamaran langsung dari satu perusahaan ke perusahaan . Di kegiatan job fair yang Agung ikuti bersama teman-temannya beragam perusahaan yang berjejer rapi membuka stand yaitu perusahaan yang bergerak dibidang perbankan, perusahaan yang bergerak dibidang asuransi, perusahaan yang bergerak di bidang property, perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, perusahaan yang bergerak di bidang industry minuman, hingga perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan.

Menururt Agung dari berbagai perusahaan yang menjanjikan masa depan yang cerah akhirnya ia menjatuhkan pilihan untuk melamar kerja disalah satu Bank yang memang memiliki nama di Indonesia. Agung berujar bahwa Bank yang dipilihnyaini dalam sistem penggajian karyawannya selalu lebih tinggi dari Bank lainnya. Agung tergiur dengan fasilitas yang ditawarkan di Bank ini. Ia mendekati stand Bank pilihannya dan melamar dengan cara online. Pegawai Bank yang menjaga stand job fair ini sudah membawa gadget tab dan meminta Agung mengisi form lamaran digital dan memfoto wajah Agung. Agung diminta menunggu beberapa minggu untuk menunggu panggilan seleksi psikotes. Nantinya Agung akan dihubungi staff HRD Bank tersebut dari Kantor Pusat Jakarta.

Beberapa minggu kemudian yaitu H-5 sebelum ujian psikotest dilakukan, Agung dihubungi oleh staff HRD kantor pusat Bank ini. Ia diminta membawa fotocopy kartu tanda penduduk, fotocopy ijazah, fotocopy transkip ijazah, dan foto berwarna 4x6 sebanayak dua lembar. Saat mengikuti tes ternyata Agung harus bersaing dengan karyawan lama Bank tersebut yang masih berstatus sebagai karyawan kontrak. Agung pun sangat kaget karena seharusnya yang ikutan tes khusus untuk fresh graduate saja bukannya pegawai lama Bank ini. Agung pun mengikuti tahap psikotest dengan khidmat. Namun, Agung hanya berhasil sampai tahap dua saja. Di Tahap ketiga ternyata yang lulus tes seleksi pegawai Bank ini adalah karyawan lama semua, fresh graduate seperti Agung sama sekali tidak ada. Agung mengetahuinya karena merek-mereka yang lolos ini mengenakan id card Bank tersebut. Meski Agung kecewa, tetatpi Agung menjadi tahubahwa ajang job fair yang ia ikuti hanyalah sebuah formalitas perusahaan perbankan untuk terlihat oleh masyarakat bahwaperusahaan ini ingin merekrut tenaga kerja baru padahal sebaliknya. Tapi tidak semua perusahaan seperti ini. Masih banyak perusahaan yang menggunakan sistem yang benar-benar jujur dalam perekrutan calon pegawai dengan cara yang adil.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun