Pada akar-akar yang menjamah bumi
Angin yang membawa hujan tawa
Nyanyian lebah berburu nectar saripati
Tanah kau dibangkitkan dari lelah
Aroma humus menari dikala rinai hujan
Ilalang hijau bercerita ketika petang
Pelangi menyibak kawanan bukit desa
Anyaman musim padi menguning dideret sengkedan
Ngarai terjal pelindung kebisingan
Dengan segala pesona fantasi mata dua bola mata dimainkan
Awan beriring untaian nyawa diberikan Tuhan
Wajah alam dilukiskan tanpa cela
Akan kusambangi dengan segenap hati
Â
                                                                                         Denpasar, 26 Juli 2015
Â
Â
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!