Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Money

KSEI Icon! Feb UNUD Hadirkan Semnas Self Xvi 2019

9 April 2019   22:23 Diperbarui: 9 April 2019   22:45 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  (SUMBER FOTO : TIM HUMAS DAN MEDIA KSEI ICON! FEB UNUD)

  (SUMBER FOTO : TIM HUMAS DAN MEDIA KSEI ICON! FEB UNUD)
  (SUMBER FOTO : TIM HUMAS DAN MEDIA KSEI ICON! FEB UNUD)

  (SUMBER FOTO : TIM HUMAS DAN MEDIA KSEI ICON! FEB UNUD)
  (SUMBER FOTO : TIM HUMAS DAN MEDIA KSEI ICON! FEB UNUD)

  (SUMBER FOTO : TIM HUMAS DAN MEDIA KSEI ICON! FEB UNUD)
  (SUMBER FOTO : TIM HUMAS DAN MEDIA KSEI ICON! FEB UNUD)

Mangupura (Badung) -- Kelompok Studi Ekonomi Islam Islamic Economy Society Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (KSEI ICON! FEB UNUD) kembali mengadakan kegiatan akbar tahunan yakni Seminar Nasional Sharia Economy Learning Forum (SELF) XVI pada hari Minggu (07/04/2019) pagi. Kegiatan ini diadakan di Auditorium Widyasabha Universitas Udayana di Jalan Kampus Udayana . Seminar Nasional SELF XVI mengahdirkan pembicara-pembicara Nasional dan lokal yang berkompeten dibidangnya seperti Adhi Warman karim (Founder Bank Syariah), Haji Mardi Soemitro (Founder dan CEO Hawa Gym), serta Bapak Ahmad (Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Bali). Tema yang diangkat dalam Seminar SELF tahun ini adalah 'Peran Pemuda  dalam Era Digital untuk Mendukung Suistanable Development  Goals 2030". Peserta Seminar SELF XVI didominasi mahasiswa-mahasiswi dari Universitas Udayana, Universitas Warmadewa, Universitas Mahendradata, STAI Denpasar, dan lembaga ekstra kampus.

Adhi Warman Karim dalam pemaparannya mengatakan bahwa  dengan pesatnya perkembangan tekhnologi seseorang dapat memasarkan barangya tidak lagi harus membuka sebuah toko dan gerai untuk didatangi. Cukup dengan membuka  laptop seseorang dapat berjualan layaknya penjual dan pembeli yang bertatap muka.Sekat-sekat dalam berjualan (Entry to Barrier) menjadi lebih rendah.

"Dengan kemajuan tekhnologi akses antara si kaya dan si miskin dalam memperoleh informasi menjadi setara. Anak saya yang kuliah diluar negeri tanpa harus memiliki toko bisa memasarkan produknya di Indonesia tanpa mengganggu aktifitasnya" ungkapnya.

Sedangkan Haji Mardi Soemitro yang didaulat menjadi pembicara dalam agenda SELF XVI memotivasi dan "membakar" peserta seminar untuk berani berwirausaha.Menurut Haji Mardi Soemitro seseorang yang ingin benar-benar berwirausaha harus siap gagal dan menang.

"Yakin bahwa manajemen Bumi tidak sebanding dengan manajemen langit. Maksudnya adalah jika kita berwirausaha jangan lupakan Tuhan dalam setiap usaha yang kita kejar" tuturnya dihadapan mahasiswa.

Haji Mardi Soemitro juga berbagi pengalaman saat merintis usaha gym yang gini sudah banyak tersebar di Bali dengan omset milyaran. Awalnya Haji Mardi Soemitro hanya memyewa lokasiusaha yang begitu kecil dan ia hanya mampu membayar bulanan. Karena tekun dan yakin akhirnya usahanya kini berkembang semakin pesat.

Bapak Ahmad dari OJK Bali menyampaikan mengenai peran OJK dalam mendukung UKM-UKM yang ada di Indonesia serta  perang teknologi digital dalam mendukung perekonomian di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun