Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Politik

Caleg Tak Mesti dari Kalangan Konglomerat

8 Oktober 2013   23:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:48 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak masyarakat awam mengira bahwa calon legislatif adalah seorang pengusaha yang memiliki bisnis beromset milyaran rupiah atau pejabat daerah yang sudah habis masa jabatannya dan ingin mencoba peruntungan untuk duduk di kursi dewan. Tahun 2014 nanti akan menjadi tahun yang begitu panas karena disetiap daerah akan melaksanakan pemilu legislativf untuk masa jabatan periode 2014-2019. Hampir di seluruh daerah yang ada di Indonesia banyak ditemui spanduk, baliho, bendera, dan poster para calon legislatif untuk meminta bantuan masyarakat untuk dipilih nantinya pada saat pemilu legislatif. Bayangkan jika biaya pembuatan alat peraga seperti baliho harga saat ini biayanya kurang lebih bisa Rp 50.000, maka agar calon legislatif ingin diketahui oleh banyak warga yang berada pada wilayah yang sangat luas, anda dapat menghitung berapa biaya yang dibutuhkan agar seorang calon legislatif untuk membuat alat peraga kampanye.

Selain alat peraga kampanye yang mesti dibuat, calon legislatif harus dituntut untuk berkampanye dari satu wilayah ke wilayah lain. Istilah kerennya “blusukan”. Kampanye ke warga pun harus dikemas semaksimal mungkin misalnya pengobatan gratis, sembako murah, panggung hiburan rakyat, pemberian bantuan dan lain sebagainya. Sekali lagi penulis mengajak menghitung jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh calon anggota legislatif di pemilu 2014. Kemungkinan menang pun sangatlah kompetitif antar calon pesaing peserta legislatif yang lain.

Penulis memiliki seorang teman yang saat berprofesi sebagai salah satu staff marketing di sebuah villa. Kebetulan teman penulis ini sebut saja Melati tertarik untuk mengikuti bursa calon pemilihan legislatif di sebuah Kecamatan di Kot Penulis dari Partai yang cukup memiliki taring. Melati tertarik untuk ikut nyaleg karena ia merasa dengan menjadi caleg dapat membantu masyarakat yang kurang mampu untuk memperbaiki nasib mereka dan memperjuangkannya agar hak-hak mereka dapat terpenuhi. Melati menuturkan bahwa ia tidak memiliki banyak dana untuk dana kampanye. Ia hanya membuat stiker dan kartu nama untuk dibagikan di daerah pemilihan (dapil) saat masa kampanye. Saingannya pun ada 45 orang di daerah pemilihannya. 30% dari 45 orang caleg di daerah pemilihan tempat Melati bersaing adalah mereka yang pernah duduk di kursi dewan (incumbent) dan tentunya jugaorang berpengaruh. Melati yakin dirinya pasti akan menang karena ia merupakan calon termuda di daerah pemilhannya dan memiliki visi dan misi semangat anak muda masa kini untuk membangun daerah pemilihannya seandainya ia terpilih menjadi anggota dewan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun