Mohon tunggu...
Armalia Clara Setiana
Armalia Clara Setiana Mohon Tunggu... Lainnya - Environmentalist

Mechanical Engineering student.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Negeri di Ujung Tanduk", Sebuah Akhir Atas Kepedulian

22 Februari 2018   19:19 Diperbarui: 22 Februari 2018   21:09 4326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latar sosial novel ini merupakan masa kini. Di mana hal politik menjadi isu terbesar dan tantangan bagi sang tokoh yang berusa membuat poitik negeri yang di ujung tanduk ini kembali pada system demokrasi yang sebenar-benarnya. Sebuah kepedulian yang besar hingga mendorong sang tokoh utama untuk melakukan hal mulia disertai harapan terbaik untuk masa depan negeri ini. Sebagai seorang konsultan ekonomi dan politik yang memiliki banyak kolega dan teman. Sebuah bentuk perjuangan yang dilakukan untuk melihat negeri ini kembali kepada hakikat maasyarakat madani di tengah para mafia hukum.

Dalam novel ini, penulis menggunakan sudut pandang orang pertama. Terlihat jelas bahwa cerita ini berdasarkan sudut pandang Thomas. Dapat kita lihat juga ketika dia menceritakan pemikiran Thomas dan kembali ke masa lalu. Novel ini mengajarkan banyak hal bagi kita sebagai pembaca, hal yang Thomas sadari bahwa begitu besar efek yang diberikan sebuah rasa kepedulian. Besar atau kecil kepedulian memiliki efek yang berarti bagi kehidupan karena hanya bermula dari ‘peduli’ sesuatu yang besar akan terlewati.

“Kakek Lee menatapku takzim, lantas dia berkata pelan, “Kau tahu, Nak, sepotongintan terbaik dihasilkan dari dua hal: suhu dan tekanan tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya. Jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya. Seperti jalan hidupmu, Thomas”

Tere Liye, sang penulis yang berlatar belakang jurusan ekonomi memang cukup berpengaruh dalam penulisan karyanya. Dia juga bekerja sebagai akuntan, ini memperkuat karakter dalam tokoh yang merupakan seorang konsultan ekonomi. Penulis yang satu ini memang pandai merangkai kata-kata dengan bahasa yang mudah dipahami namun tetap masuk kedalm logika berpolitik. Banyak kejadian seperti sangat menggambarkn kondisi politik negeri kita saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun