Mohon tunggu...
Arlyani Aufa
Arlyani Aufa Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNDIP

Saya adalah mahasiswa UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kawasan Rawan Banjir, Mahasiswa KKN Kenalkan Warga Desa Karangrandu tentang Lubang Resapan Biopori

13 Agustus 2022   10:44 Diperbarui: 13 Agustus 2022   10:53 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak beberapa depade terakhir, Desa Karangrandu merupakan salah satu daerah yang rawan banjir pada musim penghujan. Bahkan, desa yang terkenal dengan Pasar Sorenya ini sempat mengalami banjir bandang akibat tanggul jebol pada bulan Januari tanggal 2014. Meski dinding tanggul kini telah diperbaharui dan menjadi lebih kuat, saat ini kebanjiran juga sesekali masih terjadi di beberapa rumah saat turun hujan lebat. Selain itu, di Desa Karangrandu belum memiliki sistem pengolahan sampah organik secara khusus yang menyebabkan sampah organik hanya berakhir di TPA atau dibakar di pekarangan rumah.

Permasalahan ini mendorong mahasiswa KKN TIM I1 UNDIP, Arlyani Aufa 'Afafia, untuk memberikan sosialisasi dan demonstrasi mengenai Lubang Resapan Biopori dengan target pemuda di Desa Karangrandu, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara. Selain itu, mahasiswa juga memaparkan bahwa sampah organik seperti dedaunan dan sampah rumah tangga dapat dijadikan pupuk kompos dengan cara memasukannya ke dalam biopori. Sosialisasi dan demonstrasi ini disertai dengan pemberian modul cetak dan e-modul kepada partisipan dan desa. 

Lubang Resapaan Biopori (LRB) merupakan lubang silindris yang dibuat secara tegak lurus ke dalam tanah sebagai metode yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm dan tidak memiliki muka air tanah dangkal. LRB ini memiliki manfaat utama sebagai langkah kecil untuk mengurangi resiko banjir karena dapat meningkatkan daya resap air pada tanah. LRB ini juga dapat diisi dengan sampah organik seperti seperti sampah kebun (daun kering, ranting pohon, sisa tumbuhan, potongan rumput), sampah dapur (sisa sayur dan buah, tulang ayam dan ikan), serta sebagai bahan pulp seperti karton dan kertas yang selanjutnya akan berubah menjadi pupuk kompos organik yang lebih murah dan aman bagi tanah dan organisme yang hidup di dalamnya.

Adapun langkah-langkah pembuatan Lubang Resapan Biopori yaitu sebagai berikut

1. Lubangi sisi pipa PVC dan penutupnya menggunakan solder

2. Tentukan tempat pembuatan LRB lalu siram tanah dengan air agar lebih lunak dan mudah untuk dilubangi.

3. Gali lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm menggunakan bor tanah atau linggis. Kedalamannya sekitar 100 cm atau sampai melampaui muka air tanah. Jarak antar lobang antara 50-100 cm.

4. Lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang.

5. Isi pipa LRB dengan sampah organik setiap lima hari sekali, dengn daging atau tulang di bagian dasar dan sampah lain di bagian atas

6. Setelah itu tutup lubang menggunakan memakai tutup pipa PVC yang sudah dilubangi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun