Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Buku Berkualitas, Mencerahkan Pikiran

26 September 2020   18:09 Diperbarui: 28 September 2020   07:28 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://androidappsapk.co/






Judul buku : Meniti Jalan Intelektual Tercerahkan
Penulis : Ahmad Wasim
Penerbit : CV. Garuda Mas Sejahtera
Tahun terbit : 2017
Cetakan : ke-2
Ketebalan : 270 hal
ISBN : 978-623-212-124-9

Ada benarnya yang dikatakan penulis buku satu ini. Kita tak sekedar butuh membaca. Lebih dari itu, kita butuh membaca bacaan berkualitas. Buat apa membaca bacaan sampah, cuma mengotori pikiran saja. Namun sangat mungkin kita tak satu suara mengenai kriteria bacaan, mana yang berkualitas mana yang tidak. Benar bukan?

Penulis buku ini menawarkan tulisan-tulisan esai berbau politik, agama, sosial, ideologi dan pengetahuan. Dikemas dengan sub-sub judul yang cukup unik menurut saya. Puber Politik, Arsitektur Syurga: Solusi Untuk Isu Pemanasan Global, 'Rancu' nya Shalat Para Sahabat dan lain sebagainya. 

Sub-sub judul yang unik ternyata bukan cuma sebatas judul, isinya pun cukup menarik. Seperti sub judul kedua yang disebutkan, penulis menyimpulkan bahwa gambaran syurga dalam al Qur'an yang bernuansa alam adalah solusi tepat bagi pemanasan global.

Kumpulan tulisan tersebut sebelumnya diposting di media sosial milik penulis. Rupanya menurut penulis, tulisan-tulisan seperti inilah yang dapat disebut berkualitas. Bacaan yang mendidik katanya. Lebih merangkul, tidak mengadu domba.

Entah tulisan seperti apa yang dimaksud penulis sebagai tulisan semrawut non kualitas. Genre buku banyak sekali. Masing-masing penikmat genre tersebut memiliki penilaian akan kuaitas bacaan mereka. Penilaiannya bersifat subjektif. Dinilai berdasarkan manfaat yang diperoleh. Begitulah, tampaknya penulis buku ini cukup percaya diri dengan pendapatnya. 

Yaah, setidaknya kita sepakat satu hal. Saya yakin satu hal ini bakal kita sepakati bersama, bahwa bacaan berkualitas harus membawa kebaikan tak hanya bagi diri sendiri tapi juga dirasakan oleh orang lain. Lagi-lagi, terlepas dari standar penilaian baik buruk yang berbeda-beda antar penikmat buku hari ini.

Saya sendiri memilih membaca buku ini karena memperoleh secara random saja dari pustaka digital i-pusnas. Kata intelektual tercerahkan cukup membuat saya penasaran. Meskipun setelah dibaca secara keseluruhan judulnya kok malah rancu ya. Meniti Jalan Intelektual Tercerahkan, ngerasa nggak ada yang ganjil? Meski aku sendiri nggak mampu ngasih judul lebih baik dari itu.

Meski bermuatan berbagai macam bidang, kurang lebih sepertiga isi buku ini bermuatan agama. Jalaluddin Rumi adalah nama yang cukup sering disebut. Menunjukkan kalau tokoh tersebut cukup disenangi dan berpengaruh bagi penulis. Referensi lainnya seperti dari tokoh barat, para sahabat, tokoh Islam Indonesia juga dimuat.

Secara halus penulis mengungkapkan kritik terhadap kondisi negara kita khususnya dan dunia umumnya. Terkadang disertai solusi, terkadang sebatas mengungkap fakta. Bahkan ada sub judul yang sebatas kopi paste tulisan, seperti pada judul Piagam Madinah. Ya berisi teks Piagam Madinah tanpa tambahan apapun.

Ada pula beberapa sub judul tulisan yang berisi ajakan untuk giat membaca buku dan menulis. Seperti pada judul Pendidikan Rendah dan Distorsi serta Pengen cantik? Menulislah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun