Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cara Saya Menjaga Semangat di Bulan Ramadhan

7 Mei 2019   11:18 Diperbarui: 7 Mei 2019   11:24 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picture by Indonesian Free 

Saya teringat dengan masa SMP dulu. Waktu sekolah mengadakan les tambahan sebagai persiapan ujian yang bertepatan dengan bulan Ramadhan. Rata -- rata kami yang mengikuti pelajaran terlihat lemas, kurang bersemangat dan susah konsentrasi. Guru saya bilang, "Saya heran melihat kalian. Katanya Ramadhan bulan berkah. Bulan perjuangan. Tapi kalian kok pada lemas semua. Aaah, ada yang salah itu sama puasa kalian."

Setelah beranjak lebih dewasa, lebih banyak mendapat informasi, ternyata pak guru memang benar. Ada kesalahan yang saya lakukan dalam menjalankan aktivitas di bulan Ramadhan. Sehingga bulan yang seharusnya seorang muslim makin rakus melakukan berbagai amal salih, malah tak bertenaga. Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa kesalahan yang membuat diri jadi lemas.

Pertama, tidur sesudah salat subuh. Saya merasakan bedanya kondisi badan di bulan Ramadhan, ketika saya tidur pagi di masa remaja, dengan saat ini. Waktu bangun dari tidur pagi perut pedih dan bawaannya mau tidur terus seharian. Namun ketika sudah berhenti dari tidur pagi, kondisi badan lebih terasa fit.

Memang rasa kantuk di pagi hari bulan Ramadhan lebih hebat dari hari biasa. Khususnya bagi muslim yang tidak terbiasa menjalani puasa sunnah ataupun salat tahajjud di luar Ramadhan.

Namun bukan berarti rasa kantuk di pagi hari kita turuti. Kita harus lawan rasa kantuk sampai tiba waktu tidur yang dibolehkan yaitu sekitar setengah hingga satu jam sebelum waktu zuhur. Istirahat atau tidur sebelum zuhur istilahnya qailulah, hal yang biasa dilakukan oleh Rasulullah sawt.

Selepas salat subuh saya lanjutkan dengan membaca al Quran. Sekitar satu jam. Disitu kantuk sudah mulai datang namun sebisanya saya tahan. Setelah selesai saya langsung melakukan aktivitas fisik seperti belanja dan bersih bersih rumah. Alhamdulillah kantuk pun hilang.

Kedua, pastikan sahur dengan makanan cukup nutrisi. Dulu saya terbiasa minum teh manis di waktu sahur. Nasi yang di makan pun cukup banyak dengan asumsi semakin banyak makan nasi maka semakin baik. Tapi justru perut sering timbul pedih dan lapar.

Sekarang saya malah tidak makan nasi sama sekali. Saya mengganti nasi dengan kentang. Dan tidak minum teh manis saat sahur. Saya berupaya sahur dengan makanan cukup karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Saya misalnya makan kentang, telur, sayur dan buah dengan porsi cukup. Hasilnya alhamdulillah perut tidak pedih dan tubuh tetap fit.

Ketiga, cukup minum air mineral. Lumayan sulit memang untuk menjaga terpenuhinya standar kebutuhan air minum kita di bulan Ramadhan. Pasalnya waktu makan minum lebih singkat dari biasanya. Namun kita tetap harus bisa mengatur agar minum tetap cukup. Rasa haus di siang hari bulan Ramadhan tentu mengurangi semangat dong.

Kalau saya mendahulukan minum air mineral sebelum makan sahur dan berbuka. Di malam hari saya juga mengupayakan minum secara perlahan hingga dalam sehari bisa menghabiskan sekitar dua liter air. Efeknya memang makan menjadi lebih sedikit karena sudah kenyang dengan minum. Tapi jumlah asupan makanan yang berkurang itu tetap saya cukupi kelengkapan nutrisinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun