Mohon tunggu...
Arkilaus Baho
Arkilaus Baho Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Duluan ada manusia daripada agama. Dalam kajian teori alam, bahwa alam semesta ini usianya 14.000 juta tahun, baru setelah 10.000 juta tahun kemudian terdapat kehidupan di bumi ini. Manusia jenis Homo Sapiens baru ada 2 juta tahun yang lalu, sedangkan keberadaan agama malah lebih muda dari kemunculan agama yaitu 5 ribu tahun lalu. B.J Habibi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Datang Mandor Freeport “Jokowi” di Tanah Papua

28 Desember 2014   00:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:21 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujung pangkal dari kedatangan boneka Amerika ini hanya satu, infrastruktur dibuka agar laju eksploitasi tetap terpatri membelah gunung, lembah dan laut di Tanah Papua. Bikin rusak alam Papua, bikin hancur suprastrukturnya, bikin apa saja demi Papua dalam NKRI. Kelihaian Jokowi mampu menghipnotis manusia bermartabat. Kedatangan Jokowi ke Tanah Papua sebagai mandor free dan port semata.

Natal nasional akan dihadiri 400 undangan ini bikin habis uang otsus dan uang APBN semata. Sementara disaat natal berlangsung, Freeport tetap beroperasi. Orang Papua disuruh tutup mata berdoa tapi emas di gunung Timika dikeruk. Ini tipu daya luar biasa. Luar biasa karena seorang presiden yang seharusnya membela kepentingan Negara, trada agenda atasi Freeport dalam misi natal ini. Omong kosong semuanya.

Jadwal Sang Mandor dari bungkusan Natal

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana bertolak dari Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Papua, Sabtu (27/12/2014) sekitar pukul 07.35 WIB, demikian berita media.

Jadwal sang mandor Freeport di Papua sebagaimana dikemukakan oleh pejabatnya di daerah, Sekretaris Daerah Papua Heri Dosinaen, Selasa (23/12/2014).


  1. Sejumlah menteri sudah melakukan rapat koordinasi dengan unsur pimpinan di Papua terkait dengan kedatangan Jokowi.
  2. selain Jokowi dan anggota kabinetnya, ada 400 ribu undangan yang akan hadir di Stadion Mandala Jayapura.
  3. Setelah acara Natal 27 Desember2014, Jokowi akan mengunjungi tiga kota di Papua dan Papua Barat.
  4. Pada 28 Desember 2014, Jokowi mengunjungi Jayapura dan keesokan harinya, akan melanjutkan ke Wamena di Kabupaten Jayawijaya.
  5. Rencananya Jokowi akan mengakhiri kunjungan di Kota Sorong, Papua Barat, 29 Desember 2014.
  6. Jokowi akan menghadiri pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat di Kampus Universitas Cenderawasih.
  7. Setelah itu dijadwalkan melakukan pertemuan dengan relawan di Gedung Olahraga Waringin Kotaraja.
  8. Di Jayapura, Jokowi akan mengunjungi proyek pembangunan Jembatan Holtekamp dan beberapa pasar tradisional.

Mandor Datang Kumpul Aspirasi untuk Amankan Tanah Papua sebagai ladang Free & Port (Freeport)

Orang pada berlomba sampaikan keinginan, padahal mereka tra tau kalau yang datang ini bawa misi bebas mengeruk di Tanah Papua.


  1. Heri ( sekda Papua) berharap Natal Nasional pertama kali di Papua dapat menumbuhkan gerakan baru untuk memperbaiki wilayahnya. Selain itu, dia meminta pemerintah pusat untuk melihat kondisi riil di Papua, yang selama ini tertutup dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Dirinya berharap ada perhatian lebih dalam pembangunan diPapua," ujarnya.…bahasa memperbaiki dengan pengerukan sulit dibedakan dalam praktik Negara neoliberal masa kini.
  2. Kami punya biro Papua, yang melakukan investigasi, dalam kesimpulan kami, tembakan dilakukan aparat. Aparat yang bertugas di tempat itu, TNI,” kata Ketua PGI Bambang Wijaya usai pertemuan dengan presiden di istana kepresidenan (sehari sebelum bertolak ke Papua-pen). …aparat yang tembak itu jaga keamanan perusahaan di pegunungan tengah toh?
  3. Ketua KWI, Mgr. Ignatius Suharyo meminta Jokowi untuk mendengar suara orang Papua, terutama suara orang seperti Pater Neles Tebay yang sangat memahami persoalan Papua. “Saya yakin, Presiden akan bertemu dengan rekan-rekan kami (pemimpin gereja) di sana. Bukan untuk memberikan solusi, tapi untuk lebih mendengarkan mereka.” kata ketua KWI ini….ya memang seorang mandor tugasnya mendengar dan member perintah untuk siapin Tanah Papua supaya free dan port lancar-lancar saja.
  4. Ketua Sinode Kingmi, Pendeta Benny Giay, mengatakan saat pertemuan ia tetap meminta Jokowi menunda kunjungan ke Papua seperti permintaan umatnya. Namun Jokowi tetap akan melakukan Natal Nasional di Papua. Sebelum pertemuan berakhir, Ketua Sinode Kingmi ini menyerahkan buku tentang Filep Karma, “Seakan Kitorang Setengah Binatang” kepada Presiden Jokowi. Buku tersebut, menurut Benny Giay, ditandatangani oleh anak Filep Karma, Audrey Karma….namanya juga mandor, walau ditolak datang ke Papua tapi sudah ditekan para kapitalis ya mau tak mau harus datang.
  5. Menurut Andi, pemerintah sudah menerima tiga laporan kasus Paniai dari pihak independen yakni Sinode Kemah Injil Papua, Komisi Nasional Perempuan, dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI). Dari laporan-laporan itu, kata Andi, ada indikasi aparat melakukan tindakan di luar komando. "Laporan awalnya mengindikasikan ada tindakan di luar komando yg dilakukan oleh aparat TNI/Polri. ada kemungkinan bahwa senjata dan amunisi yan menewaskan warga juga berasal dari milik TNI/Polri," kata dia…halah di era sekarang kapitalis sebagai panglima diatas semua angkatan bersenjata, bukan presiden, pak
  6. Romo Franz Magnis Suseno mengatakan, menghadiri perayan Natal tidak bermanfaat kalau Jokowi tidak mau mengambil sikap atas pembunuhan yang terjadi di Paniai," kata Romo Magnis, Rabu (24/12/2014). Menurut dia, hal yang paling dibutuhkan oleh rakyat Papua saat ini bukanlah kunjungan atau perayaan, melainkan keamanan. Konflik yang masih terjadi hingga saat ini, kata dia, menunjukkan bahwa rakyat Papua belum bisa merasa aman. Franz Magnis menambahkan, jika setelah duduk di kursi RI-1, Jokowi bersikap tak peduli kepada rakyat Papua yang telah mendukungnya, ia menilai, Jokowi tidak jauh berbeda dari pemimpin kebanyakan. Kepedulian Jokowi kepada Papua selama kampanye, hanya bertujuan untuk memenangkan pilpres….mandor imperialisme kok diminta peduli pada rakyat Papua logika darimana?

Jaman sekarang, siapapun ingin ketemu presiden ataupun presiden merakyat itu hal biasa dan mudah dilakukan, yang tak biasa itu mengatasi free dan port. Apa yang dilakukan agen imperialis Amerika Serikat berwajah presiden Indonesia yang sudah berkunjung ke Papua lebih melayani agenda kapitalis. Supaya aman tuh agenda tersebut, bungkusannya adalah perayaan natal nasional. Dibalik natal sudah antre investor tambang batu bara, kebun sawit dan gas. Bungkusan natal itu seakan meninabobokan orang-orang Papua khususnya para pembantu presiden yang hanya hanyut dengan acara seremonial. Mereka bilang ini blusukan, mereka sebut ini ajang mendengar jeritan di Papua. Padahal, tipu muslihat bokar-bokar (besar).

di sari dari berita: kompas, jubi, tribun

86

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun