Mohon tunggu...
Arya Khanza
Arya Khanza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Generasi Z Si Paling Beda

21 Mei 2022   01:54 Diperbarui: 21 Mei 2022   23:35 1821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah Generasi Z sudah tidak begitu asing lagi untuk didengar di era digital masa kini. Generasi Z merupakan generasi yang mendominasi di era digital 4.0. Generasi ini mencakup golongan orang-orang yang lahir saat teknologi mulai berkembang yaitu pada rasio tahun 1995 - 2020. Masa pertumbuhan yang selalu diiringi dengan teknologi dan media baru membuat mereka memiliki pemahaman yang tinggi akan teknologi. Hal tersebut juga membuat Generasi Z tidak kaget dengan perkembangan dari waktu ke waktu karena tumbuh kembang yang ditemani oleh suatu hal yang baru. Dampak lain dari perkembangan tersebut yang mempengaruhi Generasi Z adalah dimana mereka bisa cepat beradaptasi terhadap perubahan. Oleh karena itu, generasi ini bisa dikatakan lebih unggul daripada generasi milenial atau generasi Y yang lahir dari rasio tahun 1980 - 2000 karena lebih pintar dalam teknologi dan memilah informasi.

Peralihan dari generasi milenial ke generasi Z terjadi saat berkembang pesatnya teknologi global, yang kemudian melahirkan generasi Z punya pola pikir yang kreatif dan informatif. Peran dari media juga mempengaruhi pola pikir mereka karena mendapatkan kebebasan dalam memperoleh informasi. Kebebasan ini juga membuat Generasi Z mendapat sebutan boundaryless generation dimana artinya generasi tanpa batasan. Informasi yang mereka peroleh bisa didapatkan dari berbagai macam sumber dan dari mancanegara. Dengan informasi yang beragam, Generasi Z menerapkannya ke kebiasaan, budaya, perilaku, pola  pikir, serta cara pandang mereka tergantung informasi mana yang mereka lihat. Penerapan informasi yang beragam tersebut membuat adanya akulturasi budaya dan perilaku masyarakat kita. Perubahan perilaku yang berbeda dengan generasi sebelumnya membuat Generasi Z cenderung mengalami kesalahpahaman karena bedanya persepsi dan pandangan dengan orang tua mereka yang berasal dari generasi Baby Boomer.

Kebebasan berpikir dan berinovasi membuat Generasi Z menjadi pelopor dari munculnya tren-tren baru yang beredar. Hal tersebut berimbas ke berbagai hal, contohnya bahasa kita yang digabung dengan bahasa inggris, style busana yang harus eye catching dan keren, serta pemikiran yang dulunya tabu diubah oleh generasi ini menjadi hal wajar. Generasi Z tidak hanya menerapkan dan mengadopsi budaya luar tetapi mereka juga membuat makna baru dan sesuatu yang baru, seperti makna healing yang dulunya memiliki arti pemulihan dari penyakit tetapi sekarang makna healing itu diartikan dengan liburan atau refreshing, hal seperti ini yang tidak terpikirkan oleh generasi sebelumnya.

Pemikiran yang unik membuat generasi ini memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda dibanding generasi sebelumnya. Kelebihan dari generasi Z adalah problem solving yang unik dan kreatif yang akan mempercepat dan memudahkan mereka. Dibalik kelebihan Generasi Z mereka pasti juga memiliki kekurangan, khususnya di bidang komunikasi, secara langsung mereka lebih pasif karena terlalu bergantung dengan teknologi komunikasi yang mereka pakai. Kehadiran teknologi mengurangi kualitas interaksi antar manusia, jadi jarang berkomunikasi face to face dan sibuk dengan PC, laptop, gawai. Ketika sedang berkumpul bersama di suatu tempat, mereka sibuk dengan aktivitas di dunia maya, stalking (mencari tahu) beragam konten yang diminati sesuai kebutuhan pribadi, dan melihat informasi tentang diri orang lain lewat status. Mudahnya teknologi membuat generasi ini di cap sebagai generasi manja karena mudahnya teknologi dan informasi membuat mereka ingin serba instan seperti tidak ingin berusaha tidak hanya manja mental generasi Z juga dicap mental tempe karena sedikit sedikit mereka mengeluh dan protes akan hal yang mereka dapatkan dan kerjakan.

Tingginya pemahaman akan teknologi membuat Generasi Z unggul di bidang teknologi dan Informasi. Jika zaman dahulu orang berkata “jangan ketinggalan zaman”, maka generasi ini berbeda karena mereka terikat dengan perubahan zaman. Perubahan tersebut membuat mereka sangat susah untuk tertinggal dan kalau tertinggal mereka akan cepat beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Generasi Z memiliki kelebihan untuk mengoperasikan media sosial, software, teknologi yang dibutuhkannya di era 4.0 dan kebanyakan dari mereka mempelajari hal tersebut secara otodidak. Selain mengoperasikan teknologi, mereka juga jarang terkena hoax karena mereka dapat memilah informasi yang beredar berbeda dengan generasi sebelumnya yang rentan terpapar hoax.

Setiap generasi memiliki kekurangan dan kelebihan. Mudahnya informasi untuk diakses dan didukung pesatnya teknologi, perubahan ini semakin terasa. generasi Z sebagai patokan untuk generasi selanjutnya untuk mengarahkan perkembangan ke arah hal yang positif dan menjadi penerus generasi bangsa selanjutnya. Generasi Z harus tetap menjaga jati dirinya sendiri dan berusaha mempertahankan budaya dari terpaan budaya luar. Kreasi dan inovasi dari generasi ini diharap membuka peluang untuk hal-hal yang baru lagi dan berdampak positif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun