Mohon tunggu...
Arke
Arke Mohon Tunggu... karyawan swasta -

2 + 2 = 5

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Apalah Arti Selembar Jenggot

18 Januari 2016   00:51 Diperbarui: 18 Januari 2016   00:51 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="gambar koleksi pribadi"][/caption]

Apalah Arti Selembar Jenggot

By: Arke. SpoG

Yup... Sesuai judul yang wagu tersebut saya akan membahas tentang jenggot serta mindset yang terbangun saat ini di Indonesia tentang JENGLOT eh JENGGOT. Apalah arti selembar jenggot buat pria? Mungkin bagi sebagian pria jenggot bisa memberi nilai tambah terutama untuk wibawa di wajah, sebagian lagi tidak memikir kesitu. Tak semua pria memang 'suka' memelihara jenggot dengan berbagai alasan, atau malah memang di dagunya jenggot tidak mau numbuh tapi melorot numbuh di bawah perut.

Entah kapan mulai terbangun mindset jika pria berjenggot itu identik dengan orang Arab, lebih spesifiknya identik dengan pelaku teror atau lazim disebut teroris. Karena pelaku teror atau teroris memang kebanyakan dari timur tengah (Arab). Dan ketika pelaku teror atau teroris ternyata tidak 'berjenggot', maka para pengamat hankam kacangan akan terlihat kecewa, dan lahirlah argumen, yang seperti 'memaksa' bahwa si pecundang teroris itu bagian dari orang orang yang berjenggot yang identik dengan orang orang yang agamis. Betapa miris dan sempitnya mindset seperti ini. Tapi saya bukanlah pengamat hankam ataupun pengamat terorisme global, saya hanya seorang pengamat MCK dan jamban jamban pinggiran sungai dekat kampung saya di mana banyak istri orang nabung tiap pagi dan sore hari di situ, jadi akan riskan dan tentunya nggilani jika saya tiba tiba menulis opini panjang kali lebar kali kali aja tambah bikin pusing kalo mbahas politik dan hukum serta ancaman negara dari terorisme global.

Saya sendiri suka memelihara jenggot. Biasanya saya membiarkan jenggot tumbuh meranggas mbleber sampai leher dan panjang menjuntai bahkan kadang sampai menyentuh dada teratas di badan saya yang sama sekali tidak atletis. Bukan karena ingin terlihat agamis bukan pula mentang mentang tahunan ndekem di Arab terus saya mewajibkan dagu ini jenggotan, bukan. Tapi lebih kepada proses alamiah yang ada di tubuh ini. Karena semakin panjang jenggotnya, katanya bisa bikin geli baik untuk calon pasangan maupun diri sendiri. Halah

Saya tidak mungkin menghalangi tumbuhnya jenggot di dagu saya yang mirip dagunya Jhon Travolta, dan kebetulan ada tahi lalatnya di dagu kiri. Jadi ketika saya tidak berjenggotpun masih mirip Rano Karno, walau aslinya saya lebih mirip sama Barry Prima. #prettt

Jika berbicara jenggot kita akan membicarakan bulu bulu di seputar tubuh kita, seperti rambut di kepala, alis di mata, kumis di mulut, kadang ada yang numbuh di dada atau bulu dada seperti Ridho Rhoma, ada bulu di bawah perut dan bulu bulu lainnya yang bikin kangen ibu ibu. Saya sendiri banyak merasakan diri saya unik karena sering memelihara jenggot. Saya hanya akan menceritakan jenggot saya sendiri, itupun jenggot beneran yang tumbuh di dagu dan pangkal leher, bukan yang di bawah perut. *gak usah diperjelas kalieee...

Di sini (Arab), pria berjenggot lebih dipandang sebagai pria yang religius. Tak jarang saya suka disapa dengan sebutan "Yaa Muttowa.." (muttowa=imam Mesjid=ulama) oleh orang Arab. Saya sih tidak bangga, wong saya bukan ulama, hanya pemeluk agama biasa itupun kelasnya ecek ecek dan masiha angin anginan dalam beribadah. Satu lagi, pria berjenggot di sini juga termasuk aman dari keusilan entah dari orang Arab sendiri atau orang Pakistan yang terkenal banyak maho nya alias krupuk makan krupuk.

 

Udah segitu aja... 

Salam Kereria...

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun