Anies menaikkan dana TGUPP dari yang semula hanya Rp 2,3 miliar kini menjadi Rp 28,5 miliar. Sebab, menurut Anies, dia ingin agar TGUPP dibiayai APBD.Â
Anies mengatakan jika pada periode-periode sebelumnya, staf gubernur digaji dari sumber di luar APBD. Menurut Anies, bila staf gubernur dibiayai swasta, maka akan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
"Kalau mereka yang bekerja membantu gubernur, menyusun kebijakan, membantu percepatan pembangunan justru dibiayai swasta, maka potensi konflik kepentingan menjadi tinggi," kata Anies.
Dengan masuknya anggaran staf gubernur melalui APBD, kata Anies, anggaran akan transparan dan tidak bergantung pada swasta.
Pada draf anggaran sebelum pembahasan dengan Dewan, besar anggaran Rp 2,3 miliar. Namun, setelah dibahas di DPRD DKI Jakarta, anggaran naik menjadi Rp 28 miliar.
"Jadi alhamdulillah kita akan menghentikan praktik pembiayaan yang tidak menggunakan APBD untuk orang bekerja membantu gubernur," kata Anies.
---------------------------------------------------
Apa kabar Pak Anies - Sandi
Yang janjinya selalu manies
Bak Gula pasir yang terlalu manis
warga jakarta di buatnya diabetes
kami dengar ada program TGUPP
yang sebenarnya persoalan biasa
namun yang tak biasa ketika bapak mengubahnya
sontak banyak yang kaget loh pak, Rp 28M untuk 72 Orang ( padahal dulu cuman 15 orang )
bagaimana tidak 12kali lipat dari gubernur sebelumnya
dana sebanyak itu mau buat apa?
untuk apa dan apakah akan mempercepat pembangunan jakarta
dengan beragam permasalahannya
apakah uang bisa langsung menyelesaikanya
staff yang bertambah banyak, kami harap tak menjadi beban
beban negara untuk membiayai pesta pora pns jakarta
atau bahkan katanya ada yang non-pns, semoga bukan timses
kami harap pajak yang kambi bayar jadi public service
bukan untuk membiayai janji manies