Mohon tunggu...
Arka Ardhyansah
Arka Ardhyansah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Butuh Arka! : arkardhy@protonmail.ch // Tulislah apa yang ingin kau tulis, tak harus sekarang di gunakan mungkin berguna di kemudian hari, jangan di pikirkan tuangkan saja semua dalam barisan kata-kata, Aku Berpikir maka aku ada. #CatatanArka //

Selanjutnya

Tutup

Politik

Semua Tentang Politik, Bikin Sesak

28 Oktober 2017   01:05 Diperbarui: 28 Oktober 2017   02:23 2014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesak akan POLITIK yang terjadi di Indonesia dan bagaimana tidak kita di jejali segala aspek tentang politik di hampir segala bidang kehidupan sampai kita sesak di buatnya, coba kalian perhatikan di sekitar kita mana yang tak berkaitan dengan politik? di sekolah ada juga lo coba kalian pikir memang Guru sekarang masih menjadi Guru Tanpa Tanda Jasa? Oh tidak begitu kalo lu semua kagak bayar uang gedung dan spp yang di samarkan jadi bantuan sukarela tapi majek sampe narget 30ribu - 120rib dan ratusan ribu lainnya hanya untuk apa sih? 

Bayar guru tetap tambahan atau guru honorer? Iya setengahnya mungkin.. [ maaf kebanyakan loh, bukan semuanya. ] masih banyak guru lain yang banting tulang mengajar namun rasanya uang yang mereka terima tak sebanding dengan guru-guru senior yang malas hanya karna tak memahami K13 atau di enakan oleh K13 GURU PASIF sedangkan SISWA AKTIF segalanya jadi lebih mudah bagi mereka. 

Kalo itu di sekolahan, bagaimana di Olahraga? oh banyak lagi jangan di tanya kita liat saja SEPAKBOLA kita masih itu-itu saja dalangnya dan masih itu-itu saja aktor mainya hingga muak aku di buatnya hingga kita ingin melempar syal tanda tak terima.. tapi apalah daya memang mereka yang memiliki saham mayoritasnya sebagai penikmat kita bisa apa hanya kapas tak berguna. 

PSSI kental akan politik sejak dulu dan masa kini, coba tengok cabang-cabang sebelah mana lagi yang tak seperti itu? banyak yang menderita di buatnya apalagi setelah ajang-ajang bergengsi di gelar banyak dana yang entah terseleweng kemana, atlit tak di perhatikan harus bayar iuran sendiri, bayar hotel dan latihan sendiri yang harusnya menjadi tanggung jawab instansi namun entah sampai mana uangnya nanti.

Cukup sampai di situ? tidak coba tengok lagi POLISI &TNIsudah tak mau masih saja di rayu, sudah menolak masih saja di ajak seperti itulah yang terjadi kepada oknum-oknum polisi yang harus bersangkutan dengan politisi.. kalau saja ada yang baik pasti akan di singkirkan kalau saja TNI lengah bisa saja di tikung habis-habisan, memang Politik sudah merasuki aparat hukum bahkan orang-orang baik mulai di sudutkan dan di rayu demi kepuasan dan kekuasaan sementara yang nantinya kan binasa juga.

Sudah selese? wah tidak juga apa kabarnya Pengusaha tengok saja Presiden kita yang katanya dulu Pengusaha Meubel terjun kemanakah ia sekarang ke lubang Politik jua, naasnya beliau ternyata membawa etos kerjanya ke Politik yang membuat beliau kemudian di benci karna tak mau di ajak kompromi, tak mau di ajak bersenda gurau bersama politisi dan tak mau di ajak kongkalikong proyek negeri, juga tak mau di ikutkan bagi-bagi saham politisi. 

Memang seperti itulah politik selalu kejam di asah waktu, bahkan ada orang yang tak tau menau di tariknya pula terjun ke sana seperti Wagub yang baru saja di lantik Sandiaga Uno beliau pengusaha baik nan sukses namun karena rayuan sedikit beliau salah arah dan tujuan, walaupun baik tugas yang di emban namun bukan yang menilai apalagi ada barisan sakit hati yang masih menghujat beliau dan Gubernur baru Jakarta saat ini.. Resiko yang harus di ambil jika pengusaha masuk ke liang Politik.

Habiskah? tentu belum bagaimana dengan kabar Entertainer ternama kita? Anang Hermansyah rupanya masih bergelut di sana menjadi Politisi atau Ahmad Dhani yang ngotot ingin jadi politisi, Atau Eko Patrio yang sudah menjabat dua periode saat ini, Pesinetron dan pelakon layaknya aktor di garis depan Politik sebut saja Zumi Zola, Dede Yusuf, Rano Karno, Deddy Mizwar, Pasha Ungu, Jamal Mirdad, Lucky Hakim dan Banyak lagi lainnya yang terdengar oh baru-baru saja ada partai politik baru yang katanya juga kan mengusung Giring Nidji entah bagaimana Politik sudah masuk ke segala aspek lini.

Saya kira selese disitu wah ternyata Media pun tak kalah terakuisisi oleh Politik seperti halnya yang gencar di beritakan oleh partai Perindo mengusung sang Direktur Utama MNC Hari Tanoe padahal beliau harusnya cukup dengan kekayaan yang ada tanpa harus campur tangan dengan Politik Negeri yang makin hari makin carut marut ini, MNC TV,RCTI,GTV,KoranSindo dan beragam lainnya menjadi pemanis pengusungan beliau menjadi Politisi Negeri ini.. Lantas apa kabar Surya Paloh lewat medianya MetroTV,Media Indonesia dan apakah masih netral dalam memberikan informasi, Dahlan Iskan pun tak luput dari itu Jatim .. Jawa Pos,JTV, Harian Rakyat Merdeka membawanya menjadi Politisi jua.. 

Jangan Lupakan juga pemilik TRANSMEDIA, TRANSTV,TRANS7,DETIKCOM : Chairul Tanjung ex Menteri Perekonomian dan ESDM jaman Pepo SBY. lalu pasti pernah mendegarkan ARB alias Abu Rizal Bakrie pemilik VIVA GROUP : ANTV & TVONE wah sudah tak asing dong jargon ARB FOR PRESIDENT Di 2014 ya begitulah media menyebutnya bak Politisi Papan Atas Bangsa...

Selesaikah sampai disitu saja? tidak kini tambah lagi Aktor lakon bayaran yaitu Masyarakat bodoh yang teramat bodoh hingga mereka tidak sadar dan tidak tau sedang dijadikan alat politik nan ganas dan buas berhasil menyerbu segala pihak di segala konten baik media cetak maupun media online lihat kanal-kanal berita di penuhi kebencian yang hakiki, kita tengok sosmed pertengkaran yang tak pernah henti entah siapa yang ingin menang sendiri, atau di warung kopi orang-orang bicara politik sok ngerti, dan guru-guru kita yang sering menyelipi politik saat pelajaran terutama PPKN dan Sejarah pasti politik laris manis di bahasnya, bahkan Agama pun di ikut-ikutkan ke politik demi kemenangan palsu dan kekuasaan yang sementara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun