Mohon tunggu...
Devina
Devina Mohon Tunggu... Administrasi - Perjalanan Kehidupan

Ilalang, Bebas

Selanjutnya

Tutup

Music

"Lathi", Lagu Anak Negeri, Sarat Arti

15 Juli 2020   12:12 Diperbarui: 15 Juli 2020   12:42 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan ini, lagu Lathi milik Weird Genius (Eka Gustiwana, Reza Arap, dan Gerard Liu), yang juga digarap dan dinyanyikan Sara Fajira banyak disukai. Bahkan telah sampai ke ranah internasional. Sehingga dipakai sebagai challenge. Dikenal dengan Lathi Challenge, yang lebih pada riasan wajah menyerupai karakter wanita seram pada video klip lagu tersebut.

Arti lagu Lathi dari si pemilik lagu, Weird Genius, adalah tentang hubungan asmara tak sehat atau toxic relationship. Yang di dalamnya terdapat syair berbahasa Jawa, yang dinyanyikan langsung oleh Sara Fajira, yang memang berasal dari Jawa. Sehingga dia pun dapat melantunkan sesuai arti yang sesungguhnya.

Jika diartikan lebih luas tidak hanya sekadar cinta-cintaan yang berbau asmara dua insan. Namun tentang semua hal yang ada dalam kehidupan.

Setiap baitnya sarat arti, apalagi yang berbahasa Jawa.

Secara keseluruhan, saya mengartikan bahwa dalam kehidupan ada perubahan setiap waktu, untuk manusia dan untuk alam semesta.

Lirik berbahasa Jawa memiliki arti luas. "Kowe ora iso mlayu saka kesalahan, ajining diri ana ing lathi". Terjemahannya : kamu tidak dapat lari dari kesalahan, harga diri ada di lidah (ucapan). Yang saya artikan bahwa setiap ucapan setiap orang, apa pun itu, harus tetap dipikirkan kembali, sehingga meskipun menyakitkan dan memang kenyataan tidak akan menyakiti perasaan. Harus dikatakan apa adanya, tanpa dilebihkan apalagi dikurangi. Tidak dengan kata-kata indah namun pada akhirnya menghancurkan. Karena semua hal akan ada timbal baliknya. Baik itu dalam aturan maupun kebebasan. Bebas yang bertanggung jawab. Seperti dua hukum yang saya percayai dan yakini, yaitu hukum tabur tuai (siapa menabur baik/buruk akan memperoleh hasil dari yang ditabur di kemudian hari) dan hukum karma (moral dari perbuatan baik/buruk).

Dalam peribahasa bahasa Jawa : "ajinining diri dumunung ana ing lathi, ajining raga ana ing busana". Diterjemahkan : "nilai diri terletak di mulut, nilai fisik terletak pada pakaian". Dilambangkan dengan pakaian karena sebagai penutup diri (tidak telanjang).

Salam dalam kasih Tuhan,

Devinna

Lirik dan terjemahannya

Sumber: musixmatch
Sumber: musixmatch

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun