Setelah kurang lebih lamanya dinasti ini berdiri kokoh di tanah paling barat pulau jawa, pada akhirnya dinasti ini mulai goyah setelah pucuk dari pimpinan yang juga menyeret anggota keluarga dari dinasti ini tersandung kasus penyuapan pilkada Lebak padatahun 2013 dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Dinasti ini boleh saja goyah namun para kerabatnya belum seluruhnya habis, beberapa diantaranya masih menduduki posisi penting nan strategis didalam lingkaran kekuasaan. Pengamat politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) menilai dinasti Atut masih memliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi dilapangan. Bahkan adik dari Atut, Ratu Tatu berencana maju kembali untuk kedua kalinya pada pemilihan Bupati serang 2020 setelah mengantongi rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pucuk dari pimpinan dinasti ini boleh saja tumbang mendekam di dalam penjara, akan tetapi dinasti yang dia rintis bersama ayahnya tak lantas habis dan jatuh tak bersisa.
*Penulis adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ( Untirta )